Komisi Pemilihan Mesir mengumumkan hasil resmi pemilihan presiden babak pertama. |
Komisi pemilihan Mesir sudah menyampaikan hasil resmi pemilihan presiden babak pertama yang memastikan digelarnya pemilihan babak kedua, yang akan diselenggarakan pada 16 dan 17 Juni.
Hasil pilpres putaran kedua rencananya akan diumumkan pada 21 Juni.
Dua calon presiden, yaitu mantan perdana Ahmed Shafiq dan Mohamed Mursi dari Ikwanul Muslimin, sama-sama meraih suara sekitar lima juta dengan tingkat partisipasi pemilih 46% dari total 50 juta warga yang memiliki hak suara.
"Tidak ada calon yang meraih kemenangan mutlak jadi berdasarkan Pasal 40 undang-undang pemilihan presiden, akan digelar pemilihan antara Mursi dan Shafiq," seperti diumumkan oleh Ketua Komisi Pemilihan, Faruq Sultan.
Komisi juga menolak gugatan dari beberapa calon yang berpendapat terjadi ketidakteraturan dalam pemungutan suara dan membantah kabar burung yang menyatakan ratusan ribu polisi secara tidak sah diizinkan untuk memberikan suara.
Bagaimanapun diakui terjadi beberapa kesalahan namun tidak sampai mempengaruhi hasil akhir.
Menggalang suara baru
Dengan digelarnya pemilihan presiden babak kedua, maka Shafiq dan Mursi akan berupaya menggalang suara dari calon yang kalah untuk mendukung mereka.
Ikhwanul Muslimin, sudah memperingatkan bahwa Mesir akan berada dalam bahaya di bawah pemerintahan Ahmed Shafiq, yang merupakan perdana menteri di bawah pemerintahan Husni Mubarak.
Dan mereka sudah mendapatkan suara Partai Al Nur dari kelompok Salafis, yang sebelumnya mendukung calon Abul Fotouh di pemilihan babak pertama.
Dalam pernyataan di Twitter, Minggu 27 Mei, Partai Al Nur sudah menyatakan dukungan kepada Mohame Nursi untuk pemilihan presiden tahap kedua.
Sementara itu Ahmed Shafiq diperkirakan akan mendapat dukungan dari penduduk kawasan pedesaan, yang lebih memprihatinkan masalah keamanan dan ketertiban umum.
Dalam konferensi pers usai pemilihan presiden tahap pertama, dia sudah mengataka bahwa 'revolusi sudah dicuri' dan akan mengembalikan 'buahnya' ke tangan masyarakat.
Sumber: bbc
Tidak ada komentar: