Event Pemerintah Aceh 2014

Tsunami Aceh Membawa Berkah

foto by notmisterjeckyll
Rakyat Aceh sekarang menikmati hidup yang penuh kedamain, karna sebelumnya Aceh dikenal daerah konflik yang berkepanjangan di Indonesia bahkan di Asia Tenggara, serta sebagian daerah Aceh dilanda Gempa dan Tsunami  yang sangat dahsyat pada 26 Desember 2004 lalu.

Namun hal tersebut merupakan pembelajaran atau cobaan Tuhan terhadap umatnya agar senantiasa mensyukuri nikmat-nikmat yang telah dilimpahkan kepada hambanya. Dari pembelajaran itu kita dapat mengambil hikmah dan pedoman hidup untuk masa yang akan datang.

Dengan adanya cobaan Tuhan tersebut sampai sekarang masih dapat kita kenang kembali sejarah-sejarah yang pernah melanda Serambi Mekkah melalui bentuk fisik seperti  adanya kapal PLTD Apung 1 di Banda Aceh serta adanya Mesium tsunami yang menyimpan berbagai dokumen bukti tsunami melanda Aceh.

Tsunami Aceh 26 Desember 2004
Selain itu, tsunami juga membawa berkah untuk Aceh walaupun harus rela menerima cobaan yang sedemikiaan rupa. Karna dengan adanya tsunami maka lahirlah sebuah kesepakatan damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Indonesia yang melibatkan pihak Crisis Management Initiative (CMI) yang bermarkas di Finlandia, dan Aceh juga di kenal dunia internasional baik adat dan budaya Aceh, bahasa Aceh, penerapan syaria’at islam di Aceh serta dunia internasional juga membantu rakyat Aceh dalam hal pembangunan, pendidika, kesehatan, pengembangan adat dan budaya, serta mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat Aceh baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Sehingga  rakyat Aceh hidup damai dengan lingkunganya sendiri tanpa harus bersembunyi sebagaimana konflik dulu, selain udaranya yang masih segar karna masih banyak hidrokarbon yang tersimpan di bumi Aceh, juga penuh dengan pemandangan-pemandangan pariwisata alam yang bisa menginspirasikan hidup untuk terus berkarya.
***
------------------------------------ 
Aceh loen sayang
Aceh tempat loen lahe
Aceh Tempat loen hudep, dan
Aceh tempat loen mate
------------------------------------

Kapal Tsunami: Wisata Unik di Aceh

PLTD Apung 1 [foto acehindah]
Apa yang Anda lakukan kalau ada kapal seberat 2.600 ton mendarat di dekat rumah? Percaya atau tidak, ada beberapa orang yang bingung menjawab pertanyaan ini.

Tsunami yang menyapu Lautan Hindia pada 26 Desember 2004 tidak hanya membawa kerusakan dan korban jiwa. Kejadian tersebut juga menyapu PLTD Apung 1, kapal pembangkit listrik yang bersandar di Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh, naik ke darat. Seharusnya kapal ini menghasilkan listrik untuk beberapa dekade lagi untuk mengurangi keterbatasan listrik di Indonesia.

Tetapi kapal tersebut terangkat oleh tsunami hingga beberapa kilometer ke darat, tepat di tengah-tengah perumahan. Ketika saya pertama kali tiba di Banda Aceh pada tahun 2006, penduduk masih tinggal di beberapa rumah tepat di samping kapal itu. Sebuah jalan sementara dibuat mengelilingi benda besar tersebut. Di dekatnya ada kotak yang diletakkan di atas sebuah kursi, dengan tulisan tangan untuk meminta sumbangan bagi para korban tsunami. Pertanyaan yang ada di benak kami semua adalah: Apa yang akan mereka lakukan dengan sumbangan itu?

Sekarang maju ke tahun 2012. Saya senang melihat kapal besar itu masih ada. Kemudian kolega saya, Akil, mengajak saya untuk melihatnya. PLTD Apung 1 belum beranjak dari tempat semula tujuh tahun lalu, namun daerah sekitarnya sudah berubah menjadi sebuah monumen peringatan.  Ada monument untuk mengingat para korban, dan jalan kecil sekitar rumah-rumah yang rusak akibat tsunami.

Pengunjung bisa naik ke kapal, yang member pemandangan kota yang menarik. Banyak yang melihat-lihat kapal dan foto bersama, termasuk pasangan pengantin baru. Lokasi tertutup pagar, dilengkapi area parker. Untuk menambah kesan pariwisata, banyak pedagang menjual DVD tentang tsunami di sekitar lokasi seharga Rp 25.000.

Keindahan sekeliling kapal Apung [foto google]
Meski kecil, sektor pariwisata Aceh mulai mengalami kemajuan dalam beberapa tahun terakhir. Sekarang sudah ada bandar udara internasional. Kita bisa memesan hotel secara online. Dan ada beberapa tempat menarik untuk dikunjungi – Masjid Agung, Musuem Tsunami, dan Pulau Weh, yang memiliki tempat diving yang menarik. Tapi menurut saya tidak ada yang bisa menyamai PTLD Apung 1.

Saat ini Banda Aceh sudah dibangun kembali, dengan jalan-jalan baru, bandara dan gedung-gedung dengan cat baru. Mudah untuk melupakan apa yang telah terjadi di tempat ini. Tapi ketika melihat kapal ini, diam di daratan, di antara rumah-rumah penduduk, kita bisa merasakan betapa besar kekuatan dan kerusakan yang dibawah tsunami, serta betapa beratnya menjadi salah satu korbannya.

Editor: Safrizal

Hasil sidang isbat pemerintah tetapkan 21 Juli 2012 sebagai awal Ramadhan

Pemerintah akhirnya memutuskan 1 Ramadan 1433 H jatuh pada 21 Juli 2012. Keputusan itu disampaikan oleh Menteri Agama Suryadarma Ali dalam sidang Itsbat, Kamis Malam (19/7).
 
"Dengan ucapkan Bismillahirromnanirohim kami tetapkan 1 Ramadan 1433 jatuh pada Sabtu 21 Juli 2012," ujar Menteri Agama, Suryadarma Ali saat memutuskan sidang Istbat di gedung Kemenag, Jl MH Thamrin, Jakarta, Kamis (19/7/2012) malam.

Dalam sidang tersebut sejumlah organisasi Islam seperti Persis, Dewan Masjid Indonesia dan NU, menyetujui puasa jatuh pada Sabtu. Adapun yang berbeda pendapat dalam sidang itu ialah organisasi FPI dan An-Najat, yang menetapkan hari pertama puasa pada Jumat 20 Juli besok yang mendasari pada kesaksian 4 orang yang disumpah menyatakan melihat Hilal di pos pemantauan Cakung.

"Meskipun beda, tapi kita saling menghargai," ujar anggota Falaqiyah FPI, Muchsin Alatas dalam sidang Istbat.

Perbedaan Metode Rukyat
Habib Muchsin, menyatakan perbedaan yang terjadi antara pemerintah dengan FPI menurutnya terletak pada perbedaan metode rukyatul hilal. FPI menggunakan metode Sulam An-Niyarain sedangkan pemerintah menggunakan metode Ephemeris.

"Metode Sulami digunakan oleh ulama-ulama tradisional dan sudah cukup lama digunakan, sedangkan metode ephemeris  berasal dari barat dan digunakan sebagai navigasi" ungkapnya.

Lanjutnya, memang jika menggunakan metode ephemeris hilal tidak akan berada pada posisi 2 derajat. Namun menurutnya, perbedaan tersebut tetap harus dihargai.

Keputusan itu ditetapkan setelah pembacaan laporan pengamatan hilal oleh Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Binmas), Kementerian Agama, Ahmad Jauhari.

"Laporan rukyat yang masuk ke pusat sebanyak 38 lokasi. Semuanya menyatakan tidak melihat hilal," ujar Jauhari.

Titik lokasi pemantauan antara lain Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Sulawesi tenggara, Sulut, Sulawesi tengah, NTT, Bali, NTB, Sulsel, Mamuju, Kalteng, Kaltim, Kalbar, Kaltim, Kalsel, Jatim, DIY, Jateng, hingga Aceh.

Sejumlah tokoh Islam telah hadir di antaranya Ketua Komisi VIII DPR, Ida Fauziah, perwakilan dari BMKG, perwakilan ormas Islam seperti Persis, HTI dan PBNU, dan lembaga Islam seperti MUI, Dewan Masjid Indonesia, Badan Hisab Rukyat, dan ICMI. (bilal/arrahmah.com)

Pengumuman Seleksi Wawancara Lulusan Bidikmisi 2012 di Unimal

Berikut Pengumuman Seleksi Wawancara Lulusan Bidikmisi 2012 di Universitas Malikussaleh (Unimal) yang disampaikan melalui homepage www.unimal.ac.id.


Kepada calon mahasiswa (i) yang lulus Bidikmisi 2012 Jalur USMU dan Ujian Tulis Tahun 2012 di Universitas Malikussaleh (Unimal) supaya dapat mengikuti seleksi wawancara yang dilaksanakan pada:  

Waktu Pendaftaran

Hari
:
Selasa - Kamis
Tanggal
:
24 – 26 Juli 2012
Tempat
:
Kampus utama Reuleut (Biro Rektor) Universitas Malikussaleh yang beralamat di Jalan Medan - Banda Aceh, Cot Tengku Nie, Releut, Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
Pukul
:
09.00WIB s/d Selesai
 
Bagi yang tidak mengikuti seleksi wawancara panitia dinyatakan gugur sebagai penerima beasiswa bidikmisi 2012 dan lulus sebagai mahasiswa non bidikmisi 2012.


Demikian pengumuman ini disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.


Reuleut, 18 Juli 2012
Ka.BAAKPSI


Arif Rahman, SH.,MH
Nip.197203312002121001