RCCC UI Diskusikan Kerusakan Rawa Tripa, Aceh
Posted by HIMIPOL UNIMAL on
Tim Koalisi Penyelamat Rawa Tripa (TKPRT) dan Research Center for Climate Change Universitas Indonesia (RCCC UI), menyelenggarakan Diskusi Rawa Tripa pada Selasa (24/04). Diskusi yang dihadiri oleh para ahli dan pemerhati lingkungan ini bertempat di Ruang rapat 5 C Perpustakaan Pusat UI. Konversi hutan rawa gambut oleh beberapa perusahaan ‘nakal’, dampak konversi hutan pada ekosistem, dan masyarakat serta lingkungan menjadi topik utama diskusi.
Diskusi diawali dengan presentasi-presentasi mengenai kronologi perusakan yang terjadi, sejarah kehancuran Rawa Tripa, hingga UU mengenai Tata Ruang, Perkebunan dan Perijinan terkait perijinan perusahaan yang dianggap menyalahi aturan. Presentasi dibawakan oleh ahli yang berpengalaman di lapangan, salah satunya Ian Singleton (Direktur Sumatran Orangutan Conservation Program). Setelah presentasi mengenai fakta-fakta yang terjadi di hutan rawa gambut Tripa, dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipimpin oleh aktivis WALHI Jakarta yakni Muhammad Teguh Surya.
Maraknya investasi pada perkebunan sawit mendorong beberapa perusahaan mencari lahan untuk penanaman sawit. Lokasi hutan rawa gambut Tripa menjadi salah satu target untuk penanaman kelapa sawit. Pembukaan hutan rawa gambut Tripa yang dilakukan oleh beberapa oknum perusahaan sawit membuat ekosistem sekitar rusak dan menimbulkan dampak negatif bagi satwa penghuni seperti orangutan. Tak hanya itu, pengeringan wilayah hutan rawa gambut Tripa yang dilakukan secara sengaja juga menjadikan warga sekitar kekurangan air bersih. Dapat disimpulkan bahwa pembukaan lahan oleh para perusahaan sawit di hutan rawa gambut Tripa telah menggangu ekosistem dan merusak habitat para satwa.
Sumber: http://www.ui.ac.id
Mahasiswa UI Kampanye di Jalan
Posted by HIMIPOL UNIMAL on
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menggelar kampanye berkendara yang aman (safety riding). Kampanye yang berlangsung pada hari Sabtu (28/4) mulai pukul 09.00 sampai tengah hari di Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat, digelar dalam rangka hari Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) internasional.
Kampanye keamanan berkendara dilakukan dengan menggelar teartikal dan sosialisasi safety riding. Teatrikal ini mempertontonkan bagaimana orang yang menyeberang sembarangan. Kepada pengemudi angkutan kota, mahasiswa mengkampanyekan bagaimana menggunakan sabuk pengaman agar terhindar dari risiko yang fatal jika terjadi kecelakaan.
Kampanye safety riding digelar dengan berjalan mulai dari Stasiun UI menuju ke Margo City di Jalan Margonda. "Kami sosialisasikan bagaimana pengguna kendaraan aman di jalan. Mereka perlu menghidupkan lampu di jalan, menyeberang di tempat penyeberangan, atau menggunakan sabuk pengaman bagi pengguna mobil," kata Nurina Ayuningtiyas, Project Master Occupatioal Health and Safety Community.
Editor: Safrizal
Sumber: http://kompas.com
9.000 Marinir AS di Jepang Selatan Akan Dipindahkan
Posted by HIMIPOL UNIMAL on
TOKYO - Amerika Serikat akan memindahkan 9.000 marinir dari Jepang. Tindakan itu diharapkan Washington dapat meredakan ketegangan hubungan dengan sekutunya menyangkut kehadiran militer Amerika di negara itu.
Pemindahan pasukan ke Guam, Hawaii, dan Australia itu akan tetap dilakukan tanpa menghiraukan kemajuan dalam perundingan tentang pangkalan udara di Okinawa, yang pada awalnya menjadi bagian penting dari kesepakatan dengan AS.
Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan di Washington dan Tokyo, kedua pihak mengatakan, mereka tetap merelokasi pangkalan Futenma dari lokasinya sekarang di kota ke satu tempat di pinggir pantai-- satu tindakan yang ditentang keras di Okinawa.
Kedua pemerintah "mengonfirmasikan kembali pandangan mereka bahwa ini tetap satu-satunya solusi yang dapat dijalankan, yang telah diidentifikasi sampai sekarang," kata pernyataan itu, yang dikutip Antara.Tidak ada kerangka waktu pasti bagi pemindahan itu. Pernyataan itu hanya mengatakan relokasi akan selesai secepat mungkin dan menjamin kemampuan operasional seluruh proses itu.
Menlu Jepang Koichiro Gemba mengatakan, perjanjian itu perlu untuk mencerminjan realitas regional yang berkembang."Perubahan-perubahan dalam lingkungan keamanan tidak akan menunggu kita. Jepang, dan AS sama-sama harus bertanggung jawab dan melaksanakan rencana itu secepat mungkin," katanya kepada wartawan di Tokyo, di tengah-tengah kekhawatiran meningkatnya kebangkitan militer China."
Masalah pemindahan pangkalan itu harus dilaksanakan. Kita harus membuat kemajuan sedapat mungkin," katanya.
Perjanjian itu dicapai menjelang kunjungan Perdana Menteri Yoshihiro Noda ke Washington, di mana dia akan bertemu dengan Presiden Barack Obama, Senin, untuk apa yang disebut kedua pihak, mengharapkan aliansi itu kembali ke jalurnya.
Lama Terlibat Pertikaian
Jepang dan AS lama terlibat pertikaian menyangkut pangkalan Okinawa, lokasi ketegangan dengan pasukan AS. Sekitar separuh dari 47.000 tentara AS di Jepang berpangkalan di pulau yang letaknya strategis itu, lebih dekat dengan Taiwan ketimbang dengan Tokyo.
Dalam perjanjian pada 2006, yang tidak pernah dilaksanakan, AS setuju menggantikan pangkalan udaranya di Futenma, yang lama menjadi sumber pertikaian karena letaknya di satu kota yang ramai, ke satu daerah pinggir pantai yang sepi, dengan 8.000 Marinir meninggalkan Okinawa menuju Guam.
Tetapi, sejumlah aktivis di Okinawa mendesak pangkalan itu dikosongkan seluruhnya. Pertikaian itu membuat jatuhnya perdana menteri Jepang, Yukio Hatoyama, yang gagal memenuhi janji-janji kampanyenya tahun 2009 untuk merundingkan kembali perjanjian itu.
Berbicara menjelang pengumuman resmi itu, Kurt Campbell, Asisten Menlu AS untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik, mengatakan, perjanjian itu akan memajukan hubungan kedua negara.
Editor: Safrizal
Sumber: http://klikheadlinews.com
Singapura Hibahkan 50.000. Al-Quran Untuk Aceh
Posted by HIMIPOL UNIMAL on
Delegasi dari Singapura yang bertemu dengan Pj. Gubernur Aceh Tarmizi Karim di Banda Aceh, Jumat (27/4), menyerahkan 7.000 Al Qur’an dalam rangka kerja sama bidang pendidikan agama di Aceh melalui Yayasan Fajar Hidayah Aceh.
Program tersebut termasuk dalam hibah 50.000 Al-Qur’an yang direncanakan diserahkan untuk Aceh, dan delegasi dari Singapura yang bertemu dengan Pj. Gubernur Aceh Tarmizi Karim itu menyatakan akan terus melakukan kerja sama dengan Aceh. Sejumlah isu menarik seperti pertukaran pelajar, program orang tua asuh, dan kerja sama dalam mengembangkan promosi wisata turut dibicarakan dalam pertemuan tersebut.
Sementara itu, pada hari yang sama, delegasi dari Korsel yang telah melakukan kunker selama beberapa hari di Aceh, juga bertemu Gubernur, di Pendopo Gubernuran, Banda Aceh. “Mereka berniat berinvestasi di Aceh, terutama dalam bidang infrastruktur, sekarang ini sedang kita bangun komunikasi dalam merealisasikan investasi dalam bidang pendidikan, terutama capasity building antara Unsyiah dengan salah satu universitas di Korea Selatan,” kata Pj Gubernur Tarmizi A Karim.
Delegasi Korea Selatan tersebut dipimpin oleh Kwan Joeng Sung dari PT Vogo Korea beserta Menteri Informasi dan Komunikasi Yang Seung Taik.
Sejumlah sektor seperti pendidikan, infrastruktur maupun teknologi berpeluang untuk dikembangkan oleh pengusaha Korsel tersebut di Aceh.
Kunjungan delegasi Korea Selatan tersebut merupakan lanjutan kerja sama antara Aceh dan Korsel yang telah dibangun semenjak tahun 2008 lalu, terutama dengan Provinsi Jeju. Sebuah provinsi yang memiliki kesamaan dengan Aceh dalam bidang otonomi khusus.
Editor: Safrizal
Sumber: http://infopublik.kominfo.go.id
Aceh Memiliki Kopertis Yang Otonom
Posted by HIMIPOL UNIMAL on
Menteri Pendayaaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men-PAN RB), Ir Azwar Abubakar MM, Jumat (27/4) kemarin menandatangani SK tentang Penataan Organisasi dan Tata Kerja Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah XIII Aceh. Dengan demikian, Aceh kini resmi mempunyai Kopertis yang berdiri sendiri, terpisah dari Sumatera Utara.
Surat yang ditujukan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, menurut Men-PAN, sesuai dengan permintaan Mendikbud melalui surat No 442/MPK/OT/2011 tanggal 18 Oktober 2011.
Surat yang ditujukan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, menurut Men-PAN, sesuai dengan permintaan Mendikbud melalui surat No 442/MPK/OT/2011 tanggal 18 Oktober 2011.
Oleh karenanya, kata Azwar Abubakar seperti dikutip Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh, Prof Dr Warul Walidin, pihaknya menyatakan pada prinsipnya dapat menyetujui penataan organisasi dan tata kerja Kopertis serta pembentukan satu Kopertis di Provinsi Aceh yang dinamakan Kopertis Wilayah XIII.
Info bahwa Aceh akan memiliki Kopertis yang otonom sudah diinformasikan Men-PAN RB kepada Serambi saat berkunjung ke Banda Aceh bulan lalu. Sekarang, apa yang dijanjikan Menteri Azwar Abubakar itu menjadi kenyataan.
Ketua MPD Aceh, Prof Warul Walidin AK mengatakan, masyarakat pendidikan Aceh menyambut baik kehadiran Kopertis di Aceh yang terpisah dengan Sumatera Utara.
Selama ini, katanya, lebih seratus PTS di Aceh selama berpuluh tahun terpaksa berurusan dengan Kopertis Wilayah I Aceh-Sumut yang bermarkas di Medan, Sumatera Utara.
“Untuk itu, kita berharap, dengan hadirnya Kopertis Wilayah XIII yang khusus mewadahi perguruan tinggi swasta yang ada di Tanah Rencong, keistimewaan Aceh di bidang pendidikan, bukan lagi omong kosong,” katanya.
Namun demikian, kata guru besar IAIN Ar-Raniry yang juga mantan rektor Universitas Abulyatama itu, PTS-PTS yang ada di Aceh harus segera berbenah diri.
Ternyata, kata Warul Walidin, ada aturan Mendiknas tujuh tahun silam yang memberikan toleransi bagi PTS yang belum terakreditasi untuk menyelesaikan akreditasi sampai 16 Mei 2012.
“Jika sampai 16 Mei 2012, PTS tersebut tidak terakredistasi, dikhawatirkan mereka tidak bisa mengeluarkan ijazah,” katanya.
Karena itu, ketua MPD Aceh ini berharap PTS-PTS yang belum kelar masalah akreditasinya untuk segera menyelesaikan secepat mungkin. “Waktu 16 Mei itu sudah sangat dekat,” katanya mengingatkan.
Editor: Safrizal
Sumber: http://aceh.tribunnew.com