Event Pemerintah Aceh 2014

[JKA di Lanjutkan] Penderita Sakit Jiwa di Aceh Mencapai 9 Ribu Orang

Gawat, mungkin nyata apa yang disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Aceh, Saifuddin AR. Menurutnya jumlah penderita sakit jiwa per provinsi adalah 1 persen dari jumlah penduduk. Hal tersebut di ungkapkan Saifuddin dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Raker-Kesda) Aceh, di Hermes Palace Hotel, 25 /7/2012. “Ada 9 ribu masyarakat Aceh yang kini sakit jiwa, Bu Menteri,” ujar Saifuddin AR, yang juga mantan Direktur Rumah Sakit Jiwa Aceh, kepada Menteri Kesehatan dr. Nafsiah M.boi, Sp.A, MPH yang membuka rapat kerja tersebut.
Penderita sakit jiwa [foto kompas]

Sedangkan jumlah penduduk Aceh saat ini, berjumlah 4,5 juta jiwa. Lalu, kata dia, konflik dan tsunami juga turut menambahkan 1 persen penderita sakit jiwa bagi Aceh.

“Artinya, ada 2 persen atau 9 ribu penderita sakit jiwa di Aceh saat ini. Jika ada 3 ribu orang peserta dalam ruangan ini, berarti 50 di antaranya sakit jiwa, baik tahapan rendah, sedang maupun tinggi. Jika dalam satu meja ada lima orang, berarti salah satunya menderita sakit jiwa,” ujar Saifuddin yang disambut tawa dari peserta rapat Raker.

Tingginya jumlah penderita sakit jiwa, kata Saifuddin, belum disertai dengan peningkatan fasilitas yang ada. Sebagai contohnya, jumlah kapasitas Rumah Sakit Jiwa Aceh saat ini hanya mampu menampung 700 pasien saja.

Menyangkut hal itu, Menteri Kesehatan Republik Indonesia dr. Nafsiah M.boi, Sp.A, MPH. mengaku akan menampung aspirasi tersebut dan akan memperjuangkannya sesampai di Jakarta nanti. Dalam sambutannya juga memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap JKA, dimana JKA tersebut menjadi terobosan baru dalam meningkatkan pembangunan kesehatan di Aceh dan telah berhasil, ungkap menteri kesehata.

Sebelumnya Gubernur Aceh, Zaini Abdullah dalam sambutannya dihadapan peserta Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Aceh 2012 itu menegaskan, menyangkut dengan kesehatan merupakan tugas bersama. Ini menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan juga Pemerintah Kabupaten/ Kota.

Khusus Aceh tegasnya lagi, masalah kesehatan jauh lebih penting lagi. Hal ini disebabkan dalam Undang-undang Pemerintah Aceh (UUPA) Nomor 11 tahun 2006 ditegaskan dalam pasal 224, 225, dan pasal 226 di situ ditegaskan bahwa Pemerintah Provinsi, Pemerintah kabupaten/ Kota wajib memberikan pelayanan minimal sepanjang tidak bertentangan dengan Syari'at Islam.

Dalam sambutannya itu, kembali Zaini tegaskan, Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) tetap akan dilanjutkan. Dimana Aceh 5 tahun terakhir telah berhasil meningkatkan status kesehatan masyarakat yang signifikan. Tentunya meningkatnya taraf kesehatan di Aceh dengan hadirnya JKA sebagai layanan gratis kepada masyarakat Aceh.

Sehingga dengan tetap berjalannya dengan perbaikan-perbaikan pelayanan JKA, target pembangunan kesehatan di Aceh akan tercapai sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Millenium Development Goals 2015.

"JKA telah terbukti sangat membantu peningkatan kesehatan masyarakat, oleh karenanya Pemerintah Aceh sekarang tetap melanjutkan JKA tersebut dengan memperbaiki diberbagai kelemahan-kelemahan yang ada selama ini," ungkap Zaini.

Mungkin itulah yang menyebabkan provinsi Aceh tidak maju-maju, orang waras bilangnya begini dan orang kurang waras (penderita sakit jiwa) bilangnya begitu, akhirnya provinsi kami ini jalan ditempat.

Oleh karena itu, mungkin dengan dilanjutkan JKA tadi dapat membantu orang kurang waras untuk berpikir kembali, namun yang menjadi pertanyaan “apakah dengan JKA mampu memulihkan kembali pikiran orang kurang waras tersebut ?”, mudah-mudahan dapat berkurang dari pada bertambah parah lagi.

Editor: Safrizal

Beasiswa S1 dan S2 dari Seoul National University Untuk Tahun Akademik 2013/2014

SEOUL NATIONAL UNIVERSITYSeoul National University (SNU) menawarkan beasiswa untuk program S-1 dan S-2 untuk tahun akademik 2013/2014. SNU akan memberikan sebanyak 240 beasiswa untuk kedua program tersebut.
 
Adapun bidang studi diprioritaskan untuk menerima beasiswa ini meliputi:
  1. Sains dan Pertanian, 
  2. Administrasi Bisnis, 
  3. Ilmu Pendidikan, 
  4. Teknik, 
  5. Humaniora, 
  6. Sosial, 
  7. Biologi, 
  8. Keperawatan, 
  9. Kesehatan Masyarakat (S-2), 
  10. Administrasi Pemerintahan (S-2), dan 
  11. International Studies (S-2).
Bagi yang berminat, skema beasiswa ini meliputi uang kuliah:
  1. Tunjangan hidup, 
  2. Tunjangan asrama, serta 
  3. Tiket pulang. 

Aplikasi dibuka Juni – Desember 2012 dan informasi detail bisa dilihat di http://en.snu.ac.kr/apply/info.

Sumber: Kompas

Beasiswa S-1 di University of Queensland Australia

University of Queensland, Australia, membuka program beasiswa strata satu (S-1) pada Fakultas Sains. Penerima beasiswa pada program Science International Undergraduate Excellence Scholarships ini akan mendapatkan total 12 ribu dolar Australia atau sekira Rp112,04 juta (Rp9.336,5 per dolar Australia), yang akan dibayarkan 6.000 dolar Australia (Rp56,01 juta) pada semester satu dan dua.

Sementara itu, program Science International Undergraduate Merit Scholarships meliputi fasilitas biaya studi total 5.000 dolar Australia atau sekira Rp46,68 juta, biaya ini dibayarkan 3.000 dolar Australia (Rp28,009 juta) pada semester pertama dan 2.000 dolar Australia (Rp18,67 juta) pada semester kedua.
 
Beasiswa ini bisa kamu dapatkan jika kamu memilih program-program studi tertentu, yakni Agribisnis, Agrikultur, Sains Terapan, Sains Biomedis, Bioteknologi, Manajemen Lingkungan, Ilmu Lingkungan, Teknologi Pangan, Ilmu Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Perencanaan Wilayah dan Tata Kota, Sains, dan Ilmu Kedokteran Hewan. Pendaftaran beasiswa ditutup pada 31 Oktober 2012. Kamu bisa mengalamatkan lamaranmu ke alamat:

Study Fund
Institut Ranke-Heinemann
Information Center Vienna
Theresiengasse 32/2
1180 Vienna
Tel: 01 4060224
www.ranke-heinemann.at
wien@ranke-heinemann.at

Jadi, kamu masih memiliki waktu untuk mempersiapkan diri, kan? Kamu bisa mencari informasi selengkapnya di laman http://www.science.uq.edu.au

Sumber: Okezone

Beasiswa Pariwisata dan Hiburan di Italia

MIB School of Management of Trieste, Italia, membuka peluang beasiswa bagi yang berminat dalam bidang pariwisata dan hiburan. Penerima beasiswa juga akan mendapatkan biaya pendidikan dan menghadiri The XII Edition of the International Master in Tourism & Leisure.

Beasiswa yang diberikan mencakup 70 persen dari biaya pendidikan. Adapun, biaya kuliah penuh 18.150 Euro. Biaya untuk beasiswa ini akan mendapatkan potongan langsung dari jumlah keseluruhan biaya pendidikan. Syarat-syarat untuk mengajukan beasiswa tersebut adalah:
  • Memiliki nilai akademik yang berkualifikasi dari disiplin ilmu apa pun; 
  • Fasih bahasa Inggris dan memiliki sertifikat TOEFL, IELTS, atau PTE; 
  • Memiliki pengalaman hidup yang menarik dan mampu berkembang dalam bekerja.

MIB School of Management akan memberikan beasiswa untuk kandidat terbaik berdasarkan kualifikasi pendidikan, keterampilan pribadi, profesional pengetahuan, dan motivasi yang ditampilkan selama wawancara penilaian. Untuk mengakses beasiswa ini, formulir pendaftaran dapat diselesaikan secara online di www.mib.edu/imtl.

Untuk menyelesaikan aplikasi tersebut, dokumen-dokumen yang harus diserahkan adalah:
  1. Sertifikat dan transkrip nilai; 
  2. Dua surat rekomendasi;
  3. Sertifikat yang menunjukkan pengetahuan yang memadai tentang bahasa Inggris seperti TOEFL, IELTS atau PTE; 
  4. Hasil tes skor penalaran deduktif seperti GMAT (alternatif, verifikasi dapat dilakukan langsung oleh sekolah).

Dokumentasi harus dikirimkan sebelum 24 September 2012 ke sepic@mib.edu.

Sumber: Kompas