Event Pemerintah Aceh 2014

Rumah Cut Meutia Menjadi Tempat Inspirasi Selama Lebaran


Rumah adat Aceh milik pahlawan wanita nasional ini menjadi tempat inspirirasi warga selama hari raya Idul Fitri 1433 Hijrah, dimana dari hari pertama lebaran sampai dengan hari ketiga lebaran rumah milik Cut Nyak Meutia atau biasa disebut dengan nama Cut Meutia ini selalu ramai di kunjungi warga.

Warga yang datang ke rumah Cut Meutia mulai dari anak-anak, remaja sampai orang tua, namun sayangnya mereka tidak mendapat pelayanan yang baik sebagaimana tamu datang ke rumah pada hari lebaran, mengingat Cut Meutia sudah mangkat pada 25 Oktober 1910 yang lalu akibat kenak peluru  serdadu belanda yang di kepung di Hulu Sungai Peutoe, maka tamu yang datang terpaksa membawa makanan dan minuman sendiri.

Di dalam rumah Cut Meutia kita dapat melihat foto-foto tentang beliau yang di pasang di dinding rumah, adanya rapa’i dan di luar rumah kita juga dapat melihat kröeng (tempat penampungan padi tradisional), jingki (alat penumbuk tepung/padi tradisional), pos jaga pengawal Cut Meutia, balai, serta monument yang menceritakan tentang kepahlawanan beliau.

Rumah Cut Meutia dapat di temui sekitar 3 kilometer dari Desa Matang Kuli, yang tepatnya terletak di Gampong Pirak Kecamatan Matang Kuli Kabupaten Aceh Utara, dan makamnya terletak di Desa Buket Panyang, namun bila kita jalan kaki dari rumah ke makamnya menghabiskan waktu sekitar 2 hari 2 malam karna makamnya merupakan perbatasan antara Kecamatan Matang Kuli dan Kecamatan Cot Girek Kabupaten Aceh Utara.


Balai disamping rumah Cut Meutia
 
Pengunjung didepan rumah Cut Meutia
Pengunjung duduk di depan Monumen
Pengunjung duduk di depan kroeng (tempat penyimpanan padi)
Jingki (Alat penumbuk padi/tepung tradisional)


Editor: Safrizal
Foto dokumen oleh Safrizal