Event Pemerintah Aceh 2014

IMPKL: Beasiswa Pemerintah Kota Lhokseumawe Untuk D-3/S-1

IKATAN MAHASISWA PEMUDA KOTA LHOKSEUMAWE (IMPKL) BANDA ACEH
Anjungan Kota Lhokseumawe, Komplek PKA, Jl. Ratu Safiatuddin, Lamprit, Banda Aceh

PENGUMUMAN

Pemerintah Kota Lhokseumawe menyediakan bantuan Biaya Pendidikan untuk mahasiswa Lhokseumawe yang menempuh pendidikan di BANDA ACEH untuk prodi D-3/S-1, dengan ketentuan sebagai berikut :

  1. Memiliki IPK minimal 2,75 (PTN), dan minimal 3,00 (PTS);
  2. Belum bekerja tetap dan tidak sedang menerima beasiswa/tunjangan ikatan dinas dari sumber lain manapun;
  3. Berasal dari keluarga yang kehidupan sosial ekonominya kurang mampu;
  4. a. Bagi mahasiswa program S1 Minimal semester II dan maksimal semester VIII.
    b. Bagi mahasiswa program Diploma III minimal  semester II dan maksimal semester VI.
  5. Periode Januari s/d Desember 2012 belum dapat menyelesaikan studi dan tidak mengambil cuti akademik;
Selanjutnya, membuat permohonan secara perorangan kepada Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Pemuda Kota Lhokseumawe (IMPKL) Banda Aceh, dengan melampirkan dokumen sebagai berikut :
  • Mengisi Formulir Aplikasi Beasiswa (Download disini);
  • Mengisi Surat Permohonan Beasiswa (Download disini);
  • Fotokopi KTM;
  • Fotokopi KTP Warga Kota LHOKSEUMAWE;
  • Fotokopi Kartu Keluarga Warga Kota LHOKSEUMAWE;
  • Surat Keterangan masih aktif kuliah tahun 2012 dari pimpinan Fakultas (ASLI);
  • Fotokopi Kartu Hasil Studi (KHS) yang telah dilegalisasi oleh pihak berwenang, semester ganjil tahun akademik 2011/2012;
  • Fotokopi KRS semester genap tahun akademik 2011/2012 (terbaru);
  • Surat Keterangan Kurang Mampu / Surat Keterangan Gaji Orang Tua dari kepala desa/lurah Lhokseumawe dimana orang tua calon penerima beasiswa berdomisili;
  • Fotokopi buku rekening Bank Aceh atas nama sendiri dan masih aktif serta online (  WAJIB REKENING BANK ACEH);
  • Pasfoto berwarna ukuran 3 x 4 cm, 3 lembar;
Seluruh berkas dimasukkan ke dalam Map dengan ketentuan sbb:
a. Untuk D-3 : menggunakan map berwarna BIRU
b. Untuk S-1 : menggunakan map berwarna MERAH

Dan dikirim ke alamat : Sekretariat IMPKL Banda Aceh, Anjungan Kota Lhokseumawe, Komplek PKA, Jl. Ratu Safiatuddin, Lamprit, Banda Aceh, Setiap hari, Jam 08.00 s/d 24.00 WIB.

Masa penerimaan permohonan dimulai dari tanggal 8 Juni 2012 dan ditutup tanggal 10 Juni 2012.

Permohonan yang tidak lengkap dan yang diterima setelah masa pengumuman ini tidak akan diproses, serta berkas menjadi dokumen IMPKL Banda Aceh. Keputusan Tim Seleksi Beasiswa bersifat final, mengikat dan tidak dapat diganggu gugat.

Banda Aceh, 26 Mei 2012
IMPKL Banda Aceh
Panitia

Beasiswa S1 UII Santri Unggulan 2012-2013

Beasiswa Santri Unggulan Adalah beasiswa yang berasal dari Biro Perencanaan Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pendidikan Nasional (BPKLN Diknas), dan dikelola oleh Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia. 


Beasiswa ini ditujukan bagi para santri dengan lulusan setingkat SMU. Beasiswa berupa biaya kuliah selama maksimal 4 tahun meliputi : Biaya Tridarma Perguruan Tinggi, Sumbangan Pembiayaan Pendidikan (SPP), serta Dana Pengembangan Laboratorium.

Pelaksanaan seleksi dilakukan langsung oleh BPKLN Diknas, dan hasilnya akan diinformasikan ke UII. Sejak tahun 2010, UII telah dipercaya untuk mengelola Program ini.
Syarat Pendaftaran:

  • Calon Mahasiswa berasal dari Pondok Pesantren dengan Pendidikan terakhir setingkat SMU Program Eksakta
  • Dokumen bukti prestasi selama mengikuti pendidikan di Pondok Pesantren
  • Fotokopi Ijazah yang telah dilegalisir
  • Fotokopi daftar nilai UAN yang telah dilegalisir
  • Fotokopi raport yang telah dilegalisir
  • Pas Foto 4 x 6 dua lembar
  • Surat rekomendasi dari Pimpinan Pondok Pesantren atau Ijazah Pondok Pesantren
  • Mengisi formulir pendaftaran dan Pernyataan Motivasi (dapat diunduh dari website)
Berkas pendaftaran dimasukkan ke dalam map dan dikirimkan/diantar langsung ke :
Panitia Seleksi Beasiswa Santri Unggulan UII
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia
Jl. Kaliurang km. 14.4 Sleman Yogyakarta
Telepon : (0274) 895287
e-mail : fti@uii.ac.id


Lampiran:



Sumber

Kesadaran Mahasiswa dalam Partai Politik

Oleh: T. Noval Ariandi

MAHASISWA banyak memiliki peran penting dalam membuat sejarah kebangsaan Indonesia, mahasiswa indonesia dari awal kemerdekaan hingga saat ini banyak memiliki peran aktif dalam sosial politik, pada era-era awal kemerdekaan banyak mahasiswa Indonesia menduduki kursi legislatif dan menjadi pengurus partai politik. Masa Demokrasi Liberal berkisar tahun 1950-1959 beriringan dengan penerapan sistem kepartaian di Indonesia dengan menjadikan mahasiswa sebagai wadah ideologisasi dan tulang punggung partai. 

Tugas pertama partai politik pada saat itu mendirikan organisasi kemahasiswaan yang menjadi tulang punggung partainya, kita ketahui bersama partai Masyumi dengan organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Partai Khatolik dengan Organisasi Perhimpunan Mahasiswa Khatolik Republik Indonesia (PMKRI), PKI dengan Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI), dan partai lainnya. 

Dengan demikian tokoh-tokoh bangsa negeri ini berpendirian bahwa partai politiklah yang layak menjadi peluang instrument dan alat ekspresi kepentingan bangsa. Penggabungan idologis mahasiswa dan partai politik itu memiliki jarak setelah peristiwa ’65, hingga tahun ketahun hubungan mahasiswa dengan partai politik bagaikan cerai paksa. Beberapa tahun setelah meletusnya peristiwa yang di kenal dengan Malapetaka Lima Belas Januari (Malari), pada saat itu pemerintah mulai semakin ketat memenjarakan sikap kritis mahasiswa dengan dikeluarkannya SK 0156/U/1978 tentang Normalisasi Kebijakan Kampus (NKK) lalu di susul dengan keluarnya SK Menteri P&K no.037/U/1979 mengenai Badan Kordinasi Kemahasiswaan (BKK).

Mahasiswa di Era NKK dan BKK
Setelah tahun 1978 tidak ada lagi gerakan besar yang dilakukan oleh para intelektual, ini dikarnakan pemberlakukan NKK dan BKK oleh pemerintah secara paksa. Konsep ini hanya mengarahkan mahasiswa ke persoalan akademik saja dan menjauhkan mahasiswa dari aktivitas politik. Sebenarnya kebijakan BKK ini untuk membekukan dewan mahasiswa dan melahirkan badan perwakilan tingkat fakultas yang memberi wewenang kepada rektor serta pembantunya untuk menentukan kegiatan mahasiswa sesuai NKK dan BKK yang bisa di intervensi. Depolitisasi mahasiswa di era Orde Baru melalui NKK/BKK sangat membatasi gerakan mahasiswa yang dampaknya sampai hari ini, dikarnakan kurangnya kesadaran mahasiswa dalam politik, termasuk kesadaran mahasiswa ilmu politik sendiri dalam berpartai.

Pola gerakan mahasiswa yang di bangun pada masa itu dilakukan secara bawah tanah dalam bentuk diskusi di ruang-ruang kuliah dan bentuk diskusi lainnya hingga menjadi organisasi yang berandil besar dalam gerakan reformasi untuk menggulingkan rezim Orde Baru. Setelah lensernya Orba juga belum menghasilkan kontribusi positif dalam perbaikan sistem seperti diharapkan oleh gerakan mahasiswa, malah mahasiswa enggan mengambil peran dalam kancah politiknya untuk mengsejahterakan rakyat. Sementara pada pasca lengsernya Soeharto pemilik modal (kapital) atau donator memiliki andil besar dalam partai politik Indonesia kini. Kebanyakan dari partai politik di Indonesia semua di penuhi oleh para kapital yang di anggap memiliki finansial yang mapan, mereka mencari keuntungan dari pemimpin melalui partai politik, tidak satu pun hari ini partai yang menjadikan mahasiswa sebagai tulang punggung partainya untuk perubahan Indonesia, dan banyak partai juga tidak melakukan pendidikan politik terhadap kader-kadernya.

Sudah saatnya partai politik kembali menjadikan mahasiswa sebagai sumber kader partainya sesuai dengan kesamaan ideologis, orientasi dan cita-cita yang sama. Baru-baru ini Partai Nasdem yang telah membuat organisasi kemahasiswaan untuk menjadikan tulang punggung partainya dengan jiwa restorasi dan gerakan perubahan, suatu contoh yang baik untuk partai-partai yang lain agar partai politik yang lain melibatkan mahasiswa sebagai sumber kadernya atas kesamaan ideologis tersebut. Akankah partai  politik lainnya yang telah lama berdiri juga mau mengikuti partai politik nasional yang baru berdiri beberapa waktu lalu, ini untuk mengembalikan dan mengrujukkan kembali mahasiswa dengan partai politik demi menjadi tulang punggung (backbone) partai.

Kondisi para intelektual mahasiswa yang apatis di era sekarang tidak lepas dari peran Orba yang memperlakukan depolitisasi terhadap mahasiswa dengan NKK/BKK yang dicetuskan oleh Daoed Joesoef pada masa beliau menjabat Mendikbud, mahasiswa juga di fokuskan dengan persoalan akademik melalui sistem SKS dan jenjang tahun yang telah ditentukan, mahasiswa hanya di beri hak berkegiatan memenuhi hobi mereka melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kampus. Dari sinilah muncul organisasi intra dan ekstra kampus yang penuh pertentangan keduanya. Organisasi intra dianggap organisasi yang tunduk dan tidak kritis serta menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah melalui rektor, dan sebaliknya organisasi ektra kampus dipandang gagal secara akademik dikarnakan banyak beraktifitasnya di luar kampus. 

Pada tahun 1990-an NKK/BKK dicabut dan dikelurkannya pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan (PUOK), melalui PUOK tersebut ditetapkanlah bahwa organisasi intra kampus diantaranya adalah Senat Mahasiswa perguruan tinggi (SMPT), yg terdiri senat mahasiswa fakultas (SMF) dan Unit kegiatan mahasiswa (UKM), dalam beberapa perkembangan kedepan mengenai PUOK banyak kekecewaan yang timbul dari perguruan tinggi karna kesalahan konsep. Perlu kita ketahui bersama para mahasiswa, bahwasannya kampus kita dijebak dengan situasi Depolitisasi, Deorganisasi dan Deideologisasi. Banyak mahasiswa kita yang pandai, pandai dalam memahami teori-teori, mengerti buku-buku tapi malah menjadi manusia yang berpikiran apolitis, banyak dari kita yang hanya ingin menjadi bagian dari PNS saja. 

Mari kawan-kawan mahasiswa yang berpikiran maju, kritis dan bertindak maju semestinya mendedikasikan dirinya untuk memimpin negeri ini melalui partai politik. Agar politik di negeri ini tidak dipenuhi oleh pelawak-pelawak, artis-artis yang tidak memiliki Integritas Ideologis.

Kalau kita kembalikan kepada titah awal mahasiswa pada era-era sebelumnya dengan terjadinya reformasi maka saya berangkapan bahwa sah-sah saja bila mahasiswa terlibat dalam kancah politik di bawah wadah partai politik. Mau tidak mau, suka tidak suka bila mahasiswa ingin perubahan dalam negeri ini mesti terjun keranah politik tidak hanya menghujat dan mengkritik tanpa ada perubahan dalam diri mahasiswa kita sendiri, sudah saat nya mahasiswa ikut serta dalam ranah partai politik, memenuhi struktur partai politik, sudah saat nya juga mahasiswa untuk menjadi anggota parlemen. 

Mahasiswa sudah semestinya memperjuangkan hak-hak rakyat di parlemen tidak hanya di jalan-jalanan, bersorak-sorak hingga membakar ban di simpang jalan. Mahasiswa sebagai garda terdepan dan simbol perjuangan telah saat nya menunjukkan nilai-nilai dan sikap yang beretika, dan sudah saat nya pula mahasiswa memimpin negeri ini masuk melalui wadah partai politik. Walau saat ini masih kurangnya kesadaran mahasiswa untuk bergabung dan menduduki struktur pengurus parati, tapi setidaknya apa yang telah di contohkan oleh Partai Nasdem membuat banyak kesadaran terhadap mahasiswa-mahasiswa kita untuk ikut andil dalam kancah dan fenomena-fenomena politik baik di daerah maupun di pusat, seperti yang telah di ajarkan oleh pemimpin-pemimpin era Orde lama, para mahasiswa harus mengesampingkan konflik yang terjadi antar mahasiswa intra dan ektra kampus. 

Mari mahasiswa Indonesia untuk jangan pernah enggan berpolitik dan berpartai, karna menurut saya Politik tanpa bepartai adalah hal yang merugikan, berpartai tanpa berbakti adalah kemunafikan.

*T. Noval Ariandi adalah mahasiswa aktif di Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (HIMIPOL) Unimal dan dipercaya sebagai Ketua INFOKOM HIMIPOL.

HIMIPOL Menerima Tulisan Anda

Banyak orang bisa ngomong, 
Tapi sedikit orang bisa menulis,

Yakinlah Anda orang yang mempunyai skill dan pegetahuan yang dilatarbelakangi dengan intelektual yang tinggi.

Buktikan Kemampuan dan konsep anda dalam menanggapi isu sosial politik lokal, Nasional maupun isu sosial politik Internasional. 






Syarat:
  1. Tulisan ditulis baik dalam bentuk opini, sejarah, puisi, pantun maupun cerpen.
  2. Tulisan merupakan karya asli, bukan terjemahan, pelagiat atau saduran.
  3. Lampirkan biodata lengkap dengan pas foto. 

Note
  1. Kirim tulisan anda ke email: himipol.unimal@yahoo.com
  2. Setiap tulisan akan dipublikasikan di homepage HIMIPOL (http://himipol-unimal.blogspot.com) agar semua orang dapat membacanya.

Tujuan: 
Meningkatkan kreatifitas mahasiswa ilmu politik khusunya dalam menanggapi isu sosial politik dalam bentuk tulisan.


Informasi ini disampaikan Departemen Pendidikan, minat, bakat dan olahraga bekerjasama dengan  Departemen Informasi dan Komunikasi Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (HIMIPOL)