Unsyiah Miliki 24 Prodi Magister (S2) dan 1 Program Doktor
Posted by HIMIPOL UNIMAL on Sabtu, 01 September 2012
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) melalui Dirjen Dikti,
tahun ini sudah mengeluarkan izin baru untuk Universitas Syiah Kuala
(Unsyiah), dalam menyelenggarakan enam program studi (prodi) baru strata
dua/magister (S2).
Keenam prodi itu sudah diresmikan
pembukaannya, jadi saat ini
Unsyiah sudah memiliki 24 prodi magister dalam berbagai disiplin ilmu,
ditambah satu Program Doktor Bidang Ilmu Ekonomi.
24 Prodi Magister dan 1 Program Doktor tersebut yaitu :
- Magister Matematika (baru)
- Teknik Elektro (baru)
- Agroekoteknologi (baru)
- Ilmu Keperawatan (baru)
- Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Terpadu (baru)
- Magister Kimia (baru)
- Ekonomi
- Manajemen
- Ilmu Keperawatan
- Konservasi Sumber Daya Lahan (KSDL)
- Administrasi Pendidikan
- Ilmu Hukum
- Akutansi
- Bahasa Inggris
- Pendidikan dan Sastra Indonesia
- Teknik Kimia
- Teknik Sipil
- Pendidikan Olahraga
- Teknik Mesin
- Kebencanaan
- Kesehatan Masyarakat Veteriner
- Pendidikan
- Pendidikan Biologi
- Ilmu Pengetahuan Alam, dan
- Program Doktor Ilmu Ekonomi
Editor: Safrizal
Sumber:
Festival Tari Seudati Aceh 2012 Akan Digelar Oktober Di Bireuen
Posted by HIMIPOL UNIMAL on
Pelaksanaan pagelaran Festival Tari
Seudati Aceh 2012 sebagai ajang promosi progam visit Aceh 2013 akan digelar pada Oktober 2012 di Kabupaten Bireuen Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan menurut kabar Kabupaten Bireuen
sebagai tuan rumah festival tersebut.
Sebagimana di kabarkan wartaaceh.com bahwa Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikbudpora) Drs Jamaluddin SE MM,
menyebutkan festival Seudati 2012 yang merupakan tarian khas Aceh serta
program Visit Aceh 2013 memang dipercayakan Bireuen sebagai tuan rumah
dalam pelaksanaan pagelaran budaya masyarakat untuk target mempromosikan
pariwisata dan budaya Aceh.
Jamaluddin yang akrab disapa Romo itu
menyebutkan, pelaksanaan Festival Seudati 2012 direncanakan bertepatan
dengan hari jadinya Bireuen pada bulan Oktober 2012 mendatang agar acara
lebih meriah.
Menurut Romo, program Visit Aceh 2013
dipilih Seudati karena selain Seudati merupakan tarian khas Aceh yang
heroisme Seudati juga adanya keunikan tersendiri sehingga Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta sangat menarik memilih Seudati
apalagi dianggapnya sangat potensi sebagai salah satu produk budaya khas
masyarakat Aceh.
“Agar seluruh komponen masyarakat
mendukungnya dengan positif sehingga nantinya event tersebut mampu
meningkatkan kebudayaan khas Aceh itu ke level internasional,” harapnya.
Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri
Kemenparekraf, M Faried, tambah Romo kepada dirinya ketika dilakukan
launching pada minggu kedua Agustus lalu menyatakan sangat mendukung
bahkan pihaknya memberikan dukungan penuh sekaligus yakin akan berhasil
apalagi untuk pelaksanaannya didukung dana APBN 2012 senilai hampir satu
miliar rupiah.
Editor: Safrizal
Sumber: wartaaceh.com
[Gula Disita Petugas kppbc] Warga Sabang Kecewa
Posted by HIMIPOL UNIMAL on
Puluhan warga Balohan, Sabang, Kamis (30/8/2012) malam, memutuskan
tidur di atas trotoar depan rumah dinas Wakil Gubernur (Wagub) Aceh,
Muzakir Manaf, di kawasan Blangpadang. Sebagaimana di kabarka media online tribunnews.com bahwa mereka gagal bertemu Gubernur dan Wagub untuk mengadu perihal
penangkapan gula impor yang mereka bawa dari Sabang, oleh pihak Bea
Cukai Banda Aceh, Kamis pagi.
Jumat (31/8/2012) pagi kemarin, para pemilik gula impor tersebut
kembali mendatangi Kantor Gubernur Aceh.
Pada pukul 07.00 WIB puluhan kaum pria dan wanita serta
sejumlah anak-anak, tiba di Kantor Gubernur Aceh, tapi
sampai pukul 11.00 WIB, tidak ada seorang pun yang menemui mereka.
“Kami sangat kecewa. Tujuan kami kemari hanya minta Gubernur membantu
kami, mengambil kebijakan agar gula itu diizinkan kami bawa pulang
kembali ke Sabang. Kalau kami pulang kami nggak tahu harus bayar apa
untuk toke tempat kami ambil gula di Sabang,” kata Agustina yang mengaku
membawa dua sak gula.
Menurut dia, jika warga tak dibenarkan menjual gula ke luar Sabang,
mereka meminta dinas terkait untuk tidak lagi memasukkan gula ke Sabang.
“Puluhan ribu ton gula di Sabang, untuk apa? Mana mungkin dikonsumsi semua untuk warga Sabang. Kalau kami jual keluar, ditangkap, dan tidak jelas prosesnya. Ini kan sama dengan menjebak warga menjadi miskin,” tandas Agustina.
Mirisnya, tambah pemilik gula lainnya, Isa, hanya mereka yang mencari
untung kecil-kecilan yang ditangkap. “Sementara banyak yang mengangkut
gula dengan truk, dibiarkan lolos oleh petugas.” kata Isa seraya
mengatakan mereka telah kembali ke Sabang pukul 14.00 WIB kemarin.
Seperti dikabarkan sebelumnya, petugas KPPBC Banda Aceh menyita 5,5 ton
gulaimpor, Kamis (30/8). Gula itu ditangkap dari 30-an warga Sabang,
umumnya ibu-ibu, di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh. Gula tak memiliki
izin edar di luar Sabang tersebut diamankan di Kantor KPPBC Banda Aceh
untuk dilelang.
Editor: Safrizal
Sumber: tribunnews.com