Event Pemerintah Aceh 2014

Unsyiah Miliki 24 Prodi Magister (S2) dan 1 Program Doktor

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) melalui Dirjen Dikti, tahun ini sudah mengeluarkan izin baru untuk Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), dalam menyelenggarakan enam program studi (prodi) baru strata dua/magister (S2).

Keenam prodi itu sudah diresmikan pembukaannya, jadi saat ini Unsyiah sudah memiliki 24 prodi magister dalam berbagai disiplin ilmu, ditambah satu Program Doktor Bidang Ilmu Ekonomi.

24 Prodi Magister dan 1 Program Doktor tersebut yaitu :
  1. Magister Matematika (baru)
  2. Teknik Elektro (baru)
  3. Agroekoteknologi (baru)
  4. Ilmu Keperawatan (baru)
  5. Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Terpadu (baru)
  6. Magister Kimia (baru)
  7. Ekonomi
  8. Manajemen
  9. Ilmu Keperawatan
  10. Konservasi Sumber Daya Lahan (KSDL)
  11. Administrasi Pendidikan
  12. Ilmu Hukum
  13. Akutansi
  14. Bahasa Inggris
  15. Pendidikan dan Sastra Indonesia
  16. Teknik Kimia
  17. Teknik Sipil
  18. Pendidikan Olahraga
  19. Teknik Mesin
  20. Kebencanaan
  21. Kesehatan Masyarakat Veteriner
  22. Pendidikan
  23. Pendidikan Biologi
  24. Ilmu Pengetahuan Alam, dan
  25. Program Doktor Ilmu Ekonomi

Editor: Safrizal
Sumber:  
  1. http://aceh.tribunnews.com
  2. http://pps.unsyiah.ac.id/

Festival Tari Seudati Aceh 2012 Akan Digelar Oktober Di Bireuen

Pelaksanaan pagelaran Festival Tari Seudati Aceh 2012 sebagai ajang promosi progam visit Aceh 2013 akan digelar pada Oktober 2012 di Kabupaten Bireuen Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan menurut kabar Kabupaten Bireuen sebagai tuan rumah festival tersebut.
 
Sebagimana di kabarkan wartaaceh.com bahwa Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikbudpora) Drs Jamaluddin SE MM, menyebutkan festival Seudati 2012 yang merupakan tarian khas Aceh serta program Visit Aceh 2013 memang dipercayakan Bireuen sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan pagelaran budaya masyarakat untuk target mempromosikan pariwisata dan budaya Aceh.

Jamaluddin yang akrab disapa Romo itu menyebutkan, pelaksanaan Festival Seudati 2012 direncanakan bertepatan dengan hari jadinya Bireuen pada bulan Oktober 2012 mendatang agar acara lebih meriah.

Menurut Romo, program Visit Aceh 2013 dipilih Seudati karena selain Seudati merupakan tarian khas Aceh yang heroisme Seudati juga adanya keunikan tersendiri sehingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta sangat menarik memilih Seudati apalagi dianggapnya sangat potensi sebagai salah satu produk budaya khas masyarakat Aceh.

“Agar seluruh komponen masyarakat mendukungnya dengan positif sehingga nantinya event tersebut mampu meningkatkan kebudayaan khas Aceh itu ke level internasional,” harapnya.
Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kemenparekraf, M Faried, tambah Romo kepada dirinya ketika dilakukan launching pada minggu kedua Agustus lalu menyatakan sangat mendukung bahkan pihaknya memberikan dukungan penuh sekaligus yakin akan berhasil apalagi untuk pelaksanaannya didukung dana APBN 2012 senilai hampir satu miliar rupiah.
Editor: Safrizal

[Gula Disita Petugas kppbc] Warga Sabang Kecewa

Puluhan Ibu-ibu Tidur di Depan Rumah Wagub Aceh
Pemilik gula impor bermalam di trotoar jalan depan rumah dinas Wakil Gubernur Aceh di Blangpadang, Banda Aceh, Jumat (31/8) malam. Aksi itu dilakukan untuk menyampaikan keluhan terhadap penahanan gula impor mereka oleh Bea Cukai Banda Aceh.
Puluhan warga Balohan, Sabang, Kamis (30/8/2012) malam, memutuskan tidur di atas trotoar depan rumah dinas Wakil Gubernur (Wagub) Aceh, Muzakir Manaf, di kawasan Blangpadang. Sebagaimana di kabarka media online tribunnews.com bahwa mereka gagal bertemu Gubernur dan Wagub untuk mengadu perihal penangkapan gula impor yang mereka bawa dari Sabang, oleh pihak Bea Cukai Banda Aceh, Kamis pagi.

Jumat (31/8/2012) pagi kemarin, para pemilik gula impor tersebut kembali mendatangi Kantor Gubernur Aceh. 

Pada pukul 07.00 WIB puluhan kaum pria dan wanita serta sejumlah anak-anak, tiba di Kantor Gubernur Aceh, tapi sampai pukul 11.00 WIB, tidak ada seorang pun yang menemui mereka.

“Kami sangat kecewa. Tujuan kami kemari hanya minta Gubernur membantu kami, mengambil kebijakan agar gula itu diizinkan kami bawa pulang kembali ke Sabang. Kalau kami pulang kami nggak tahu harus bayar apa untuk toke tempat kami ambil gula di Sabang,” kata Agustina yang mengaku membawa dua sak gula.

Menurut dia, jika warga tak dibenarkan menjual gula ke luar Sabang, mereka meminta dinas terkait untuk tidak lagi memasukkan gula ke Sabang.

“Puluhan ribu ton gula di Sabang, untuk apa? Mana mungkin dikonsumsi semua untuk warga Sabang. Kalau kami jual keluar, ditangkap, dan tidak jelas prosesnya. Ini kan sama dengan menjebak warga menjadi miskin,” tandas Agustina.

Mirisnya, tambah pemilik gula lainnya, Isa, hanya mereka yang mencari untung kecil-kecilan yang ditangkap. “Sementara banyak yang mengangkut gula dengan truk, dibiarkan lolos oleh petugas.” kata Isa seraya mengatakan mereka telah kembali ke Sabang pukul 14.00 WIB kemarin.

Seperti dikabarkan sebelumnya, petugas KPPBC Banda Aceh menyita 5,5 ton gulaimpor, Kamis (30/8). Gula itu ditangkap dari 30-an warga Sabang, umumnya ibu-ibu, di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh. Gula tak memiliki izin edar di luar Sabang tersebut diamankan di Kantor KPPBC Banda Aceh untuk dilelang.

Editor: Safrizal