Singkil, Kisah Kota yang Tenggelam
Posted by HIMIPOL UNIMAL on Kamis, 24 Mei 2012
Oleh Ahmad Arif dan Prasetyo Eko P
Air laut perlahan mengusir kehidupan dari kota Singkil, Aceh. Rumah, sekolah, kantor polisi, dan masjid ambles ke dalam bumi, lalu terisi air. Kota Singkil sepertinya akan bernasib sama dengan Singkil lama yang terlebih dulu hilang ditelan Samudra Hindia.
Air laut perlahan mengusir kehidupan dari kota Singkil, Aceh. Rumah, sekolah, kantor polisi, dan masjid ambles ke dalam bumi, lalu terisi air. Kota Singkil sepertinya akan bernasib sama dengan Singkil lama yang terlebih dulu hilang ditelan Samudra Hindia.
Pagi itu langit cerah setelah berhari-hari sebelumnya mendung mengirim hujan. Kami menghilir menyusuri Sungai Singkil dengan perahu untuk mencari jejak kota Singkil lama.
Lebat nipah dan bakau memagari tepian sungai. Sekitar 45 menit berperahu, kami tiba di tepi pantai. Deretan pohon mengering. Akar dan sebagian batang pohon itu tenggelam.
”Dulu ini hutan lebat. Setelah gempa 2004 dan 2005, tanah turun. Pohon-pohon mati. Hanya bakau yang bisa tumbuh,” kata Alimuddin (64), penduduk Singkil baru yang jadi penunjuk jalan. ”Di sini masih ada kuburan, rel, sumur, dan tembok rumah,” kata Alimuddin. Dia lalu menuntun kami ke rawa-rawa untuk mencari reruntuhan kota yang ditinggalkan itu.
Hutan bakau tumbuh lebat, lumpur hingga sepaha dalamnya. ”Terakhir ke sini tiga tahun lalu tidak selebat ini,” kata Alimuddin kebingungan.
Tiba-tiba Alimuddin yang berjalan cepat menghilang dalam lebat bakau. Kami terpisah dan berpencar. Dari hutan, muncul Rai Radi (34). ”Wah, kalian menakuti burung. Bakal tak ada tangkapan hari ini,” keluh lelaki dari Desa Ujung, Singkil.
Rai berburu burung di Singkil lama sejak 10 tahun lalu. Dia membuat jebakan kurungan yang diberi batok kelapa berisi air dan makanan. Setiap burung yang masuk tak akan bisa keluar. Hanya burung dan ikan yang bisa hidup di Singkil lama.
”Padahal, di sinilah dulu kakek-nenek kami bermukim,” katanya. Rai lalu menunjuk lubang-lubang bekas penggalian yang menganga di sejumlah titik. ”Itu bekas orang menggali untuk cari harta karun,” katanya.
Rai mengajak mencari peninggalan Singkil lama. Di rawa-rawa yang dikelilingi lebat bakau, kami menemukan makam tua yang dikelilingi reruntuhan tembok bata. Kami juga menemukan koin bertuliskan Hindia Belanda berangka tahun 1834, pecahan keramik dan kaca, sumur tua, serta reruntuhan tembok bata. ”Ini hanya sisanya. Kata orang tua, dulu di sebelah sana banyak deretan dinding rumah,” kata Rai, menunjuk Samudra Hindia.
”Galoro”
Tak ada catatan pasti kapan Singkil lama tenggelam. Namun, berdasarkan catatan Moehammad Saleh dalam buku otobiografinya, Riwajat Hidoep dan Perasaian Saja, 1965, hingga pertengahan abad ke-19, kota Singkil masih menjadi salah satu pusat perdagangan.
Sekitar awal 1861, Saleh berlayar ke Singkil untuk berdagang. Dia menginap beberapa hari, lalu kembali berlayar ke Pariaman. ”Belum lama saya di Pariaman, kembali dari Singkil, pecah kabar bahwa Pasar Singkil tenggelam, terbenam karena gelora (air laut) naik yang disertai gempa bumi,” tulis Saleh. Gempa itu disebut Saleh telah menenggelamkan gosong Djawi-Djawi yang berada di dekat Singkil. ”Bukan hanya Pasar Singkil yang tandas, perkuburan pun disapu licin air bah. Banyak orang mengungsi, melarikan badan ke bagian selatan Singkil, ke Ujung Bawang.”
Dalam rekaman warga, Singkil lama ditinggalkan karena dilanda galoro, yaitu ombak besar yang menerjang daratan setelah terjadi gempa. ”Cerita galoro ini berulang kali diceritakan orangtua kami,” kata Datuk Amirul Alam (74), warga Kilangan, Singkil. ”Kami baru tahu galoro itu sama seperti tsunami setelah gempa 26 Desember 2004.”
Setelah dilanda galoro, warga Singkil lama pindah, menjauh dari muara Kuala Singkil. Permukiman baru itu kini dikenal dengan Singkil. ”Permukiman pertama di Kilangan yang paling ujung di dekat sungai, kemudian menyebar ke Desa Ujung, Desa Pasar, dan Pulau Sarok.”
Singkil baru
Namun, kota Singkil (baru) di sebelah hulu sungai, sekitar 45 menit berperahu motor dari Singkil lama, kembali tenggelam setelah dihantam gempa pada 26 Desember 2004, disusul gempa pada 28 Maret 2005.
Setelah dua gempa itu, daratan di Singkil ambles. Peneliti gempa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Danny Hilman, menemukan, daratan di Singkil turun 0,5 meter hingga 1,5 meter akibat gempa Maret 2005.
Sedikitnya 3.000 rumah di Singkil terendam air laut akibat turunnya tanah. Warga terpaksa meninggalkan rumah. Sebagian di antaranya kembali dan meninggikan lantai rumah mereka.
Abnan Balok (44), warga Kampung Kilangan, Singkil, mengatakan sudah tiga kali meninggikan lantai rumahnya. Akibatnya, jarak lantai rumah dan langit-langit semakin pendek.
”Padahal, di sini dulu pasar ikan, ramai sekali,” ujar Bakarudin (63), warga Desa Pasar, Singkil, meratapi kotanya yang terus tenggelam.
Hilangnya Singkil lama dan tenggelamnya Singkil (baru) membuktikan kuasa alam dalam mengubah jalan sejarah.
Sumber: http://regional.kompas.com
Provinsi Aceh Termiskin ke 6 di Indonesia, Butuh Dana APBD Rp 14 Triliun untuk Kejar Ketinggalan
Posted by HIMIPOL UNIMAL on
Aceh membutuhkan dana APBD sebesar Rp 14 triliun, untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain. Pemerintah Aceh akan mengusulkan anggaran sebesar itu untuk tahun anggaran 2013 mendatang.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, Iskandar, Kamis (24/5/2012), mengatakan, dana APBD Aceh 2012 sebesar Rp 9 triliun, saat ini masih belum cukup untuk menunjang percepatan pembangunan di Aceh. Terlebih dengan akan berakhirnya program bantuan sebagian besar lembaga donor internasional pada 2012 ini.
Sepeninggal negara-negara donor tersebut, kondisi perekonomian Aceh belum terlalu menggembirakan. Angka kemiskinan hingga 2011 masih sekitar 18 persen atau masih di atas rata-rata nasional yang sekitar 9 persen, dan menjadi provinsi termiskin keenam di Indonesia.
Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh per Mei 2012, pertumbuhan ekonomi Aceh hanya 5,11 persen, atau terendah di Sumatera, dan masih di bawah rata-rata pertumbuhan nasional yang berada di kisaran 6,3 persen. Angka pengangguran per Februari 2012 tercatat 164.40 0 orang, atau naik 15.400 orang dibandingkan dengan Agustus 2011.
Mengenai kondisi perekonomian Aceh yang masih tertinggal saat ini, Iskandar mengatakan, Aceh tak bisa disamakan dengan daerah lain di Indonesia. Sebagai daerah bekas konflik, Aceh butuh waktu dan biaya lebih besar untuk mengejar ketinggalan.
Dengan anggaran di APBD Aceh 2012 sebesar Rp 9 triliun, sebenarnya masih belum cukup untuk mengejar ketertinggalan itu. Pembangunan infrastruktur di Aceh, seperti jalan tembus wilayah tengah, irigasi, dan prasarana pendukung pertanian lainnya masih tertinggal.
"Ini juga bagian dari tanggung jawab nasional untuk membangunnya. Lagipula, Rp 9 triliun APBD Aceh itu, 80 persen adalah berupa dana transfer seperti dana otonomi khusus, DAK, dan BOS, yang penggunaannya sudah ditentukan," kata Iskandar.
Dia menambahkan, Pemerintah Aceh siap mereplikasi program-program teknis yang pernah dilaksanakan lembaga-lembaga donor internasional tersebut di Aceh, baik dalam bentuk reformasi birokrasi, pemberdayaan masyarakat, dan pemeliharaan infrastruktur. Hal itu sebagai bagian dari upaya mengantisipasi atas berakhirnya program bantuan lembaga-lembaga donor itu di Aceh.
Seperti diketahui, Kantor Perwakilan Uni Eropa untuk Aceh mengumumkan secara resmi keputusan untuk mengakhiri program-program bantuannya di Aceh yang telah berlangsung sejak 2005. Pada Februari 2012, Multi Donor Fund (MDF) juga mengumumkan akan mengakhiri programnya di Aceh pada akhir 2012 ini.
Uni Eropa dan MDF adalah dua lembaga donor internasional yang memberikan bantuan dana cukup besar bagi Aceh selama masa rehabilitasi dan rekonstruksi paska tsunami, serta program perdamaian Aceh paska konflik.
Uni Eropa telah mengucurkan 300 juta Euro untuk program rehabilitasi dan rekonstruksi, serta 45 juta Euro untuk perdamaian Aceh. Sejak tahun 2005, MDF telah mengucurkan sekitar 600 juta Dollar Amerika Serikat untuk Aceh dan Nias untuk program rehabilitasi dan rekonstruksi.
Editor: Safrizal
Sumber: serambinews.com
Dibuka, Beasiswa BlackBerry untuk S-2 dan S-3
Posted by HIMIPOL UNIMAL on
Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan BlackBerry menerima 6 mahasiswa baru tingkat Doktor (S-3) dan 12 untuk mahasiswa Magister (S-2). Mereka akan dilibatkan dalam kegiatan penelitian tentang mobile computing for smart society.
Beasiswa penelitian Mobile Computing for Smart Society ini merupakan penawaran Periode 1: Tahun Akademik 2012-2013). Peraih beasiswa akan memperoleh insentif sebagai berikut:
- Gaji sebagai peneliti dan beasiswa: Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP) di ITB selama maksimal 3 tahun untuk program Doktor dan selama maksimal 2 tahun untuk program Magister.
- Perangkat penunjang penelitian (Portable PC dan BlackBerry® device).
Adapun topik penelitian yang ditawarkan, namun tidak terbatas pada Smart Logistics, Smart Healthcare, Smart Travel/Transportation, Smart Home, Smart Learning, serta Mobile hardware interface. Proposal topik-topik penelitian lain juga terbuka untuk diusulkan.
Adapun persyaratan umum untuk mengikuti beasiswa ini meliputi:
- Mengikuti dan lulus ujian masuk Program Magister Informatika - Opsi Teknologi Informasi (untuk jenjang S2) atau Program Doktor Teknik Elektro dan Informatika (untuk jenjang S3), Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI), Institut Teknologi Bandung (ITB). (Jadwal pendaftaran: http://www.sps.itb.ac.id/ind/pendaftaran/waktu-pendaftaran/).
- Memiliki minat yang tinggi dalam melakukan penelitian.
- Memiliki motivasi yang kuat untuk menjadi entrepreneur.
- Bersedia bekerja secara full-time di BlackBerry Innovation Center di ITB.
- Menguasai C/Java/HTML.
Peminat serius diharapkan untuk mengirimkan surat lamarannya ke Dr. IGB Baskara Nugraha melalui email ke baskara@stei.itb.ac.id, dengan melampirkan Curriculum Vitae (CV) dan proposal penelitian, paling lambat 7 Juni 2012.
Adapun kandidat yang lulus seleksi dokumen akan diundang untuk wawancara pada minggu kedua Juli 2012. Penerima beasiswa akan diumumkan pada minggu ketiga Juli 2012.
Sumber: serambinews.com
Persentase Kelulusan UN 2012 Meningkat
Posted by HIMIPOL UNIMAL on
Prosentase kelulusan Ujian Nasional (UN) siswa SMA mengalami kenaikan. Hal itu diketahui setelah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh, menyampaikan paparannya, Kamis (24/5/2012), di gedung Kemdikbud, Jakarta.
Dalam paparannya Nuh menyampaikan, tahun ini tingkat kelulusan UN siswa SMA mencapai 99,50 persen. Jumlah tersebut 27 persen melebihi tahun lalu yang hanya menyentuh angka 99,22 persen. "Dibanding tahun lalu, ada kenaikan dari sisi kelulusan sekitar 27 persen," kata Nuh.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data evaluasi UN milik Kemdikbud, siswa yang tidak lulus UN mencapai 7.579 siswa, dari 1.524.704 peserta UN. Angka tersebut didapat dari siswa yang nilai akhir rata-ratanya tidak mencapai 5,5 sebanyak 5.300 siswa (69,4 persen). Juga karena ada satu atau lebih mata pelajaran yang nilainya kurang dari 4 (30,06 persen).
Nilai akhir rata-rata itu adalah jumlah nilai UN murni digabungkan dengan nilai sekolah, dengan masing-masing bobot nilai 60:40. Pengumuman UN sendiri baru akan disampaikan secara serentak pada Sabtu, 26 Mei 2012. Sekolah diminta mempersiapkan diri, dan berkoordinasi agar pengumuman hasil UN dapat berjalan lancar.
Sumber: http://aceh.tribunnews.com
25 Mei 1818 Karl Marx (Filsuf dan Pakar Ekonomi Politik) Lahir
Posted by HIMIPOL UNIMAL on
Karl Heinrich Marx (lahir di Trier, Prusia, 5 Mei 1818 – meninggal di London, Inggris, 14 Maret 1883 pada umur 64 tahun) adalah seorang filsuf, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia.
Walaupun Marx menulis tentang banyak hal semasa hidupnya, ia paling terkenal atas analisisnya terhadap sejarah, terutama mengenai pertentangan kelas, yang dapat diringkas sebagai "Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah pertentangan kelas", sebagaimana yang tertulis dalam kalimat pembuka dari Manifesto Komunis.
Biografi
Karl Marx adalah seseorang yang lahir dari keluarga progresif Yahudi. Ayahnya bernama Herschel, keturunan para rabi, walaupun begitu ayahnya cenderung menjadi deis, yang kemudian meninggalkan agama Yahudi dan beralih ke agama resmi Prusia, Protestan aliran Lutheran yang relatif liberal untuk menjadi pengacara. Herschel pun mengganti namanya menjadi Heinrich. Saudara Herschel, Samuel — seperti juga leluhurnya— adalah rabi kepala di Trier. Keluarga Marx amat liberal dan rumah Marx sering dikunjungi oleh cendekiawan dan artis masa-masa awal Karl Marx.
Pendidikan
Marx menjalani sekolah di rumah sampai ia berumur 13 tahun. Setelah lulus dari Gymnasium Trier, Marx melanjutkan pendidikan nya di Universitas Bonn jurusan hukum pada tahun 1835.
Pada usia nya yang ke-17, dimana ia bergabung dengan klub minuman keras Trier Tavern yang mengakibatkan ia mendapat nilai yang buruk. Marx tertarik untuk belajar kesustraan dan filosofi, namun ayahnya tidak menyetujuinya karena ia tak percaya bahwa anaknya akan berhasil memotivasi dirinya sendiri untuk mendapatkan gelar sarjana. Pada tahun berikutnya, ayahnya memaksa Karl Marx untuk pindah ke universitas yang lebih baik, yaitu Friedrich-Wilhelms-Universität di Berlin. Pada saat itu, Marx menulis banyak puisi dan esai tentang kehidupan, menggunakan bahasa teologi yang diwarisi dari ayahnya seperti ‘The Deity’ namun ia juga menerapkan filosofi atheis dari Young Hegelian yang terkenal di Berlin pada saat itu. Marx mendapat gelar Doktor pada tahun 1841 dengan tesis nya yang berjudul ‘The Difference Between the Democritean and Epicurean Philosophy of Nature’ namun, ia harus menyerahkan disertasi nya ke Universitas Jena karena Marx menyadari bahwa status nya sebagai Young Hegelian radikal akan diterima dengan kesan buruk di Berlin. Marx mempunyai keponakan yang bernama Azariel, Hans, dan Gerald yang sangat membantunya dalam semua teori yang telah ia ciptakan.
Di Berlin, minat Marx beralih ke filsafat, dan bergabung ke lingkaran mahasiswa dan dosen muda yang dikenal sebagai Pemuda Hegelian. Sebagian dari mereka, yang disebut juga sebagai Hegelian-kiri, menggunakan metode dialektika Hegel, yang dipisahkan dari isi teologisnya, sebagai alat yang ampuh untuk melakukan kritik terhadap politik dan agama mapan saat itu.
Pada tahun 1981 Marx memperoleh gelar doktor filsafatnya dari Universitas Berlin, sekolah yang dulu sangat dipengaruhi Hegel dan para Hegelian Muda, yang suportif namun kritis terhadap guru mereka. Desertasi doktoral Marx hanyalah satu risalah filosofis yang hambar, namun hal ini mengantisipasi banyak gagasannya kemudian. Setelah lulus ia menjadi penulis di koran radikal-liberal. Dalam kurun waktu sepuluh bulan bekerja disana menjadi editor kepala. Namun, karena posisi politisnya, koran ini ditutup sepuluh bulan kemudian oleh pemerintah. Esai-esai awal yang di publikasikan pada waktu itu mulai merefleksikan sejumlah pandangan-pandangan yang akan mengarahkan Marx sepanjang hidupnya. Dengan bebas, esai-esai tersebut menyebarkan prinsip-prinsip demokrasi, humanisme, dan idealisme muda. Ia menolak sifat abstrak filsafat Hegelian, impian naif komunis utopis, dan para aktivis yang menyerukan hal-hal yang dipandangnya sebagai aksi politik prematur.
Ketika menolak aktivis-aktivis tersebut, Marx meletakkan landasan karyanya. Marx terkenal karena analisis nya di bidang sejarah yang dikemukakannya di kalimat pembuka pada buku ‘Communist Manifesto’ (1848) :” Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang pertentangan kelas.” Marx percaya bahwa kapitalisme yang ada akan digantikan dengan komunisme, masyarakat tanpa kelas setelah beberapa periode dari sosialisme radikal yang menjadikan negara sebagai revolusi keditaktoran proletariat(kaum paling bawah di negara Romawi).
Akhir dari Kapitalisme
Marx sering dijuluki sebagai bapak dari komunisme yang berasal dari kaum terpelajar dan politikus. Ia memperdebatkan bahwa analisis tentang kapitalisme miliknya membuktikan bahwa kontradiksi dari kapitalisme akan berakhir dan memberikan jalan untuk komunisme.
Di lain tangan, Marx menulis bahwa kapitalisme akan berakhir karena aksi yang terorganisasi dari kelas kerja internasional. “Komunisme untuk kita bukanlah hubungan yang diciptakan oleh negara, tetapi merupakan cara ideal untuk keadaan negara pada saat ini. Hasil dari pergerakan ini kita yang akan mengatur dirinya sendiri secara otomatis.Komunisme adalah pergerakan yang akan menghilangkan keadaan yang ada pada saat ini. Dan hasil dari pergerakan ini menciptakan hasil dari yang lingkungan yang ada dari saat ini. – Ideologi Jerman.
Hubungan antara Marx dan Marxism adalah titik kontroversi. Marxism tetap berpengaruh dan kontroversial dalam bidang akademi dan politik sampai saat ini. Dalam bukunya Marx, Das Kapital (2006), penulis biografi Francis Wheen mengulangi penelitian David McLellan yang menyatakan bahwa sejak Marxisme tidak berhasil di Barat, hal tersebut tidak menjadikan Marxisme sebagai ideologi formal, namun hal tersebut tidak dihalangi oleh kontrol pemerintah untuk dipelajari.
Marx Menikah pada tahun 1843 dan segera terpaksa meninggalkan Jerman untuk mencari atmosfer yang lebih liberal di Paris. Disana ia terus menganut gagasan Hegel dan para pendukungnya, namun ia juga mendalami dua gagasan baru –sosialisme Perancis dan ekonomi politik Inggris. Inilah cara uniknya mengawinkan Hegelianisme, sosialisme, dengan ekonomi politik yang membangun orientasi intelektualitasnya.
Di Perancis ia bertemu dengan Friedrich Engels sahabat sepanjang hayatnya, penopang finansialnya dan kolaboratornya. Engels adalah anak seorang pemilik pabrik tekstil, dan menjadi seorang sosialis yang bersifat kritis terhadap kondisi yang dihadapi oleh para kelas pekerja. Kendati Marx dan Engels memiliki kesamaan orientasi teoritis, ada banyak perbedaan di antara kedua orang ini. Marx cenderung lebih teoritis, intelektual berantakan, dan sangat berorientasi pada keluarga. Engels adalah pemikir praktis, seorang pengusaha yang rapi dan cermat, serta orang yang sangat tidak percaya pada institusi keluarga. Banyak kesaksian Marx atas nestapa kelas pekerja berasal dari paparan Engels dan gagasan-gagasannya. Pada tahun 1844 Engels dan Marx berbincang lama disalah satu kafe terkenal di Perancis dan ini mendasari pertalian seumur hidup keduanya. Dalam percakapan itu Engels mengatakan, "Persetujuan penuh kita atas arena teoritis telah menjadi gamblang...dan kerja sama kita berawal dari sini." Tahun berikutnya, Engels mepublikasikan satu karya penting, The Condition of the Working Class in England. Selama masa itu Marx menulis sejumlah karya rumit (banyak di antaranya tidak dipublikasikan sepanjang hayatnya), termasuk The Holy Family dan The German Ideology (keduanya ditulis bersama dengan Engels), namun ia pun menulis The Economic and Philosophic Manuscripts of 1844, yang memayungi perhatiannya yang semakin meningkat terhadap ranah ekonomi.
Di tengah-tengah perbedaan tersebut, Marx dan Engels membangun persekutuan kuat tempat mereka berkolabirasi menulis sejumlah buku dan artikel serta bekerja sama dalam organisasi radikal, dan bahkan Engels menopang Marx sepanjang hidupnya sehingga Marx menagbdikan diri untuk petualang politik dan intelektualnya. Kendati mereka berasosiasi begitu kuat dengan nama Marx dan Engels, Engels menjelaskan bahwa dirinya partner junior Marx.
Sebenarnya banyak orang percaya bahwa Engels sering gagal memahami karya Marx. Setelah kematian Marx, Engels menjadi juru bicara terkemuka bagi teori Marxian dan dengan mendistorsi dan terlalu meyederhanakan teorinya, meskipun ia tetap setia pada perspektif politik yang telah ia bangun bersama Marx. Karena beberapa tulisannya meresahkan pemerintah Prussia, Pemerintahan Perancis pada akhirnya mengusir Marx pada tahun 1845, dan ia berpindah ke Brussel. Radikalismenya tumbuh, dan ia menjadi anggota aktif gerakan revolusioner internasional. Ia juga bergabung dengan liga komunis dan diminta menulis satu dokumen yang memaparkan tujuan dan kepercayaannya. Hasilnya adalah Communist Manifesto yang terbit pada tahun 1848, satu karya yang ditandai dengan kumandang slogan politik.
Pada tahun 1849 Marx pindah ke London, dan karena kegagalan revolusi politiknya pada tahun 1848, ia mulai menarik diri dari aktivitas revolusioner lalu beralih ke penelitian yang lebih serius dan terperinci tentang bekerjanya sistem kapitalis. Pada tahun 1852, ia mulai studi terkenalnya tentang kondisi kerja dalam kapitalisme di British Museum. Studi-studi ini akhirnya menghasilkan tiga jilid buku Capital, yang jilid pertamanya terbit pada tahun 1867; dua jilid lainnya terbit setelah ia meninggal. Ia hidup miskin selama tahun-tahun itu, dan hampir tidak mampu bertahan hidup dengan sedikitnya pendapatan dari tulisan-tulisannya dan dari bantuan Engels.
Pada tahun 1864 Marx terlibat dalam aktivitas politik dengan bergabung dengan gerakan pekerja Internasional. Ia segera mengemuka dalam gerakan ini dan menghabiskan selama beberapa tahun di dalamnya. Namun disintegrasi yang terjadi di dalam gerakan ini pada tahun 1876, gagalnya sejumlah gerakan revolusioner, dan penyakit yang dideritanya menandai akhir karier Marx. Istrinya meninggal pada tahun 1881, anak perempuannya tahun 1882, dan Marx sendiri meninggal pada tanggal 14 Maret 1883.
Dalam hidupnya, Marx terkenal sebagai orang yang sukar dimengerti. Ide-ide nya mulai menunjukkan pengaruh yang besar dalam perkembangan pekerja segera setelah ia meninggal. Pengaruh ini berkembang karena didorong oleh kemenangan dari Marxist Bolsheviks dalam Revolusi Oktober Rusia. Ide Marxian baru mulai mendunia pada abad ke-20.
Karya-karya Marx
- Manifest der Kommunistischen Partei
- Achtzehnte Brumaire
Sumber:http://id.wikipedia.org
PPP datangi Mabes Polri desak batalkan konser Iblis Lady Gaga
Posted by HIMIPOL UNIMAL on
Politis Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendatangi Mabes Polri mendesak kepolisian untuk tidak memberikan izin konser Ratu Iblis Lady Gaga.
"Kami ke sini menindaklanjuti surat kami terdahulu dari fraksi PPP di DPR RI. Menyangkut memberikan dukungan penuh terhadap kepolisian yang selama ini, terutama Polda Metro, yang tidak memberikan izin konser Lady Gaga," kata Ahmad Yani di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (24/5).
PPP menolak Lady Gaga karena bertentangan dengan ideologi partai. Yang pertama, kata Ahmad Yani, pihaknya tidak ingin ada vandalisme atau kekerasan yang mengumbar aurat dan seksualitas, di samping bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam. Lagu-lagu Lady Gaga, imbuhnya, juga sangat menghujat agama-agama, video klip dan syairnya dinilai melukai kaum perempuan dan nilai universal.
"Ini bertentangan dengan semangat kita. Terutama bagi kami di MPR. Uang cukup banyak dikucurkan untuk mensosialisasikan 4 pilar pembentukan karakter bangsa, kita sudah kecolongan kemarin dengan salah satu artis Katy Perry di Indonesia dan melakukan adegan-adegan seronok," jelas Yani.
Mengenai kebebasan berekspresi, Yani mengatakan hal itu bisa diterapkan di Amerika Serikat (AS) namun di Indonesia, kebebasan berekspresi itu dibatasi nilai, norma dan kultur.
"Tidak boleh dengan kebebasan berekspresi orang bisa berciuman di pinggir jalan. Kita punya nilai, norma dan kultur. Itu yang harus kita jaga," jelas dia.
Bila Polisi tetap memberikan izin, maka bukan tidak mungkin akan ada pengadilan jalanan.
"Kalau kepolisian mengeluarkan izin, dengan tekanan minoritas, kemarin kan ada tekanan mayoritas, saya kira yang harus diperhatikan adalah MUI dan Kementerian Agama. Apalagi Menteri Agama jadi ketua Satgas. Kalau polisi tidak ambil langkah-langkah tersendiri maka street justice sering terjadi," jelas dia.
Dia menambahkan, salah satu syarat bagi kepolisian untuk memberi izin adalah dengan rekomendasi Majelis Ulama Indonesia, dan Kementerian Agama. Dia memastikan dua institusi tersebut tidak akan mengeluarkan rekomendasi.
"MUI tidak memberikan rekomendasi. Menteri Agama dalam rapat, juga ketua satgas antipornografi tidak memberikan rekomendasi," ucapnya.
Karena itu, dia berharap Mabes Polri tidak memberikan izin konser pada 3 Juni 2012 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan bagi penyanyi berjuluk 'Mother Monster' itu.
Politisi PPP yang hadir ke Mabes Polri tersebut di antaranya Sekretaris Jenderal DPP PPP M. Romahurmuziy, Sekretaris Majelis Pakar, Ahmad Yani, Ketua bidang Media dan Humas Arwani Tomafi dan Wakil Sekjen Joko Purwanto yang diterima oleh Kabareskrim Polri Komjen Sutarman. (bilal/arrahmah.com)
Politik Aceh Baru Stabil pada 2017
Posted by HIMIPOL UNIMAL on
Pilkada Aceh |
Kondisi politik di Aceh diperkirakan baru akan mencapai kestabilan setelah tahun 2017 mendatang atau setidaknya saat pemilihan umum kepala daerah yang ketiga di provinsi ini. Saat ini kondisi politik di Aceh masih belum lepas dari situasi setelah konflik sehingga kondisi yang ada masih labil.
Demikian disampaikan dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Saifuddin Bantasyam, dalam acara evaluasi Pilkada Aceh 2012 yang digelar oleh Masyarakat Tranparansi Aceh (MaTA), Selasa (22/5/2012).
Situasi setelah konflik masih sangat berpengaruh dalam politik Aceh saat ini, termasuk dalam hajatan Pilkada 2012. Suasana yang mencekam dan belum lepasnya isu-isu perdamaian dan rekonsiliasi dalam arena politik merupakan salah wujud dari situasi seusai konflik. Itu pula yang agak membedakan antara kondisi politik lokal Aceh dan daerah lain di Indonesia.
"Jadi, menilai prospek demokrasi di Aceh saat ini mungkin kurang fair jika tak melihat dulu sampai pilkada yang ketiga atau keempat, atau setelah tahun 2017 nanti. Jika tak ada lagi konflik di Aceh, saya yakin akan stabil tahun 2017. Tapi, kalau tetap mencekam seperti sekarang tetap belum bisa diharapkan," kata Saifuddin.
Pilkada Aceh lalu, menurut dia, masih belum sepenuhnya memenuhi unsur tercapainya demokrasi yang substansial. Pilkada masih sekadar memenuhi unsur demokrasi yang bersifat prosedural.
Hal tersebut tecermin dari masih minimnya pencapaian atas terwujudnya pendidikan politik, pendidikan pemilih, dan budaya politik yang bertumpu pada kepercayaan kepada otoritas penyelenggara. Masalah dasar hukum dan ketidakpercayaan terhadap penyelenggaraan pilkada mewarnai pelaksanaan pilkada di Aceh.
Hak pilih rakyat secara umum sudah terjamin meskipun dalam berbagai kasus banyak ditemukan kesalahan daftar pemilih tetap, ada kecurangan, dan kekerasan. "Namun itu hanya menjadi diskusi di warung kopi saja karena institusi yang ada gagal membuktikannya," kata dia.
Di pihak lain, baik partai politik di Aceh maupun calon independen juga gagal menjalankan fungsi pendidikan politik kepada masyarakat serta regenerasi kader. Hal ini tampak pada minimnya kampanye-kampanye politik yang mendidik dan mengarah pada ajakan positif kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Juru Bicara Kaukus Barat Selatan, Taf Haikal, mengatakan, pada tahap awal, politik di Aceh sebenarnya tak pernah diarahkan untuk menuju demokrasi. Awalnya, politik Aceh hanya diarahkan sekadar dari situasi konflik ke situasi damai.
"Bahkan, keberadaan calon independen dan partai politik lokal sebenarnya dulu muncul pertama kali di Aceh bukan atas pertimbangan penciptaan demokrasi. Semuanya didasari niat kepentingan politik seusai konflik. Oleh karena itu, tak heran calon independen pada pilkada 2012 lalu pun menjadi masalah dan diperdebatkan keberadaannya, meski di Aceh-lah hal itu pertama kali muncul," tuturnya.
Lebih jauh dia mengatakan, saat ini yang terpenting bagi masyarakat sipil di Aceh adalah menjaga agar pemerintahan baru yang dihasilkan dari pilkada ini berjalan sesuai rel. Jika produk pilkada yang ada saat ini gagal mewujudkan situasi yang lebih baik, maka di situlah persoalan baru Aceh akan muncul.
Sumber: kompas.com
Pemerintah Aceh Harus Selektif Soal Konsesi Hutan
Posted by HIMIPOL UNIMAL on
Uni Eropa mendesak agar pemerintah daerah di Aceh tidak dengan mudah memberi izin pembukaan lahan hutan untuk perkebunan. Konsesi hutan harus memperhatikan aspek rencana tata ruang wilayah, dan disetujui masyarakat sekitar, serta memperhatikan kondisi lingkungan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan Uni Eropa untuk Aceh, Giovanni Serritella, Rabu (23/5/2012) di Banda Aceh. Pernyataan tersebut menanggapi persoalan kerusakan hutan di Aceh yang sebagian terkait dengan masih banyaknya konsesi hutan untuk perusahaan-perusahaan perkebunan.
Giovanni mengatakan, persoalan konsesi hutan menjadi kewenangan pemerintah lokal. Karena itu, dia meminta agar pemerintah lokal di Aceh memprioritaskan kelestarian hutan dalam kebijakannya. Upaya penting yang perlu dilakukan adalah secara selektif memberi konsesi kehutanan.
"Saya tak hendak mengatakan hentikan konsesi. Tapi, yang hendak kami sampaikan adalah konsesi hendaknya diberikan dengan cara yang cerdas. Aspek rencana tata ruang wilayah diperhatikan, ada persetujuan masyarakat, dan kondisi lingkungan diperhatikan," tuturnya.
Mulai tahun 2012, menurut Giovanni, Uni Eropa akan lebih memusatkan perhatian kepada sektor kehutanan dan perubahan iklim di Aceh. Program ini satu paket dengan program untuk sektor yang sama, yang akan dilaksanakan di Papua.
Aceh dan Papua adalah dua wilayah yang mempunyai hutan tropis yang masih tersisa di Indonesia. "Kalimantan sudah sangat buruk kondisinya. Ini sangat perlu untuk dijaga dan Uni Eropa berharap ini dapat diselesaikan bersama nantinya," kata Giovanni.
Sumber: kompas.com
Uni Eropa Akhiri Misi di Aceh
Posted by HIMIPOL UNIMAL on
Gubernur Aceh terpilih dr Zaini Abdullah berbincang dengan tim Uni Eropa dan IOM seusai acara penutupan program Aceh Peace Process Support (APPS) di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Rabu (23/5). SERAMBI/BUDI FATRIA |
Uni Eropa (UE) segera mengakhiri misi di Aceh dalam bentuk program bantuan untuk pendampingan proses perdamaian pascatsunami dan penandatanganan MoU Helsinki antara Pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 2005.
Kepala Perwakilan UE di Aceh, Giovanni Serritella mengatakan, program Aceh Peace Program Support (APPS) akan berakhir secara resmi pada akhir Juni 2012. “Ini merupakan akhir dari dukungan UE terhadap proses perdamaian di Aceh,” kata Giovanni kepada wartawan seusai penutupan kegiatan APPS di Hotel Hermes Palace Banda Aceh, Rabu (23/5).
Seremoni penutupan program APPS turut dihadiri Sekretaris Daerah Aceh, Teuku Setiabudi, Amiruddin Usman (Head of PKK/Desk Aceh Menkopolhukam Representative), mantan Ketua Badan Reintegrasi Aceh Yusni Sabi, Gubernur terpilih Zaini Abdullah, perwakilan IOM, FFI, GIZ, anggota DPRA dan aktivis LSM, dan udangan lainnya.
Menurut Giovanni, meskipun program APPS untuk Aceh telah berakhir, namun UE masih tetap berada di Aceh untuk melanjutkan beberapa program dukungan lainnya terkait beberapa isu, antara lain ekonomi dan lingkungan.
“Kami menutup kantor, tapi kami akan melanjutkan dan terlibat aktif dalam beberapa program di Aceh, seperti di bidang ekonomi dan lingkungan,” katanya.
Disebutkan, untuk dukungan terhadap proses perdamaian, UE tidak lagi aktif dalam memantau. “Tapi kami masih terlibat dalam dialog. UE punya kekuatan politik di Aceh yang membantu Aceh mencapai perdamaian. Kami ingin melihat perdamaian dijaga dengan baik,” sebut Giovanni.
Menurutnya, salah satu alasan UE tidak lagi terlibat dalam proses pemantauan perdamaian Aceh dikarenakan proses perdamaian yang sudah berjalan tujuh tahun dinilai telah cukup memberi keyakinan bagi UE bahwa rakyat Aceh sudah mampu menjaga sendiri (perdamaian) tersebut.
“Masyarakat sudah siap berdiri di atas kaki mereka sendiri. Masyarakat sudah bisa menikmati damai. Kami harus memperlihatkan bahwa Aceh sudah damai dan masyarakat Aceh bisa berdiri di atas kaki mereka sendiri,” katanya.
UE, lanjut Giovanni, telah membantu Aceh dengan dana 45 juta Euro untuk mendukung program perdamaian Aceh sejak 2005 serta 300 juta Euro untuk rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pascatsunami.
Ke depan UE akan fokus pada program yang terkait dengan isu kehutanan dan perubahan iklim. “Kita berharap dukungan terhadap program ini bisa berjalan pada tahun ini,” katanya.
Seperti diketahui, UE hadir di Aceh pascatsunami dan penandatangangan MoU Helsinki antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada Agustus 2005. UE mengirimkan puluhan pemantau perdamaian yang tergabung dalam Aceh Monitoring Mission (AMM).
Selain itu, UE juga mendanai program kerjasama International Organization for Migration (IOM) dengan kepolisian daerah Aceh dalam rangka reformasi dan peningkatan kapasitas personel kepolisian; misi Crisis Management Initiative (CMI) yang terlibat dalam memantau proses implementasi butir-butir kesepakatan damai; pembentukan penjaga hutan (ranger) melalui Fauna and Flora International (FFI); dan peningkatan kapasitas pemerintahan dalam rangka menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih melalui GIZ (lembaga donor milik Jerman).
Kepala Perwakilan UE di Aceh, Giovanni Serritella mengatakan, program Aceh Peace Program Support (APPS) akan berakhir secara resmi pada akhir Juni 2012. “Ini merupakan akhir dari dukungan UE terhadap proses perdamaian di Aceh,” kata Giovanni kepada wartawan seusai penutupan kegiatan APPS di Hotel Hermes Palace Banda Aceh, Rabu (23/5).
Seremoni penutupan program APPS turut dihadiri Sekretaris Daerah Aceh, Teuku Setiabudi, Amiruddin Usman (Head of PKK/Desk Aceh Menkopolhukam Representative), mantan Ketua Badan Reintegrasi Aceh Yusni Sabi, Gubernur terpilih Zaini Abdullah, perwakilan IOM, FFI, GIZ, anggota DPRA dan aktivis LSM, dan udangan lainnya.
Menurut Giovanni, meskipun program APPS untuk Aceh telah berakhir, namun UE masih tetap berada di Aceh untuk melanjutkan beberapa program dukungan lainnya terkait beberapa isu, antara lain ekonomi dan lingkungan.
“Kami menutup kantor, tapi kami akan melanjutkan dan terlibat aktif dalam beberapa program di Aceh, seperti di bidang ekonomi dan lingkungan,” katanya.
Disebutkan, untuk dukungan terhadap proses perdamaian, UE tidak lagi aktif dalam memantau. “Tapi kami masih terlibat dalam dialog. UE punya kekuatan politik di Aceh yang membantu Aceh mencapai perdamaian. Kami ingin melihat perdamaian dijaga dengan baik,” sebut Giovanni.
Menurutnya, salah satu alasan UE tidak lagi terlibat dalam proses pemantauan perdamaian Aceh dikarenakan proses perdamaian yang sudah berjalan tujuh tahun dinilai telah cukup memberi keyakinan bagi UE bahwa rakyat Aceh sudah mampu menjaga sendiri (perdamaian) tersebut.
“Masyarakat sudah siap berdiri di atas kaki mereka sendiri. Masyarakat sudah bisa menikmati damai. Kami harus memperlihatkan bahwa Aceh sudah damai dan masyarakat Aceh bisa berdiri di atas kaki mereka sendiri,” katanya.
UE, lanjut Giovanni, telah membantu Aceh dengan dana 45 juta Euro untuk mendukung program perdamaian Aceh sejak 2005 serta 300 juta Euro untuk rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pascatsunami.
Ke depan UE akan fokus pada program yang terkait dengan isu kehutanan dan perubahan iklim. “Kita berharap dukungan terhadap program ini bisa berjalan pada tahun ini,” katanya.
Seperti diketahui, UE hadir di Aceh pascatsunami dan penandatangangan MoU Helsinki antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada Agustus 2005. UE mengirimkan puluhan pemantau perdamaian yang tergabung dalam Aceh Monitoring Mission (AMM).
Selain itu, UE juga mendanai program kerjasama International Organization for Migration (IOM) dengan kepolisian daerah Aceh dalam rangka reformasi dan peningkatan kapasitas personel kepolisian; misi Crisis Management Initiative (CMI) yang terlibat dalam memantau proses implementasi butir-butir kesepakatan damai; pembentukan penjaga hutan (ranger) melalui Fauna and Flora International (FFI); dan peningkatan kapasitas pemerintahan dalam rangka menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih melalui GIZ (lembaga donor milik Jerman).
Sumber: http:/aceh.tribunnews.com
Fraksi Partai Aceh Fokus Selesaikan 9 Qanun
Posted by HIMIPOL UNIMAL on
Sekretaris Fraksi Partai Aceh di DPRA Muharuddin mengatakan dalam waktu 3 bulan kedepan, Fraksi Partai Aceh akan fokus untuk menyelesaikan 9 Rancangan Qanun. Diantara sembilan qanun yang akan diselesaikan diantaranya adalah Qanun Wali Nanggroe.
“Saat ini, pimpinan Fraksi Partai Aceh sedang menyusun nama-nama anggota pansus untuk diajukan ke pimpinan DPRA, agar nantinya dibentuk tim pembahasan rancangan qanun yang akan diselesaikan,” kata Muharuddin kepada Harian Aceh beberapa waktu lalu di DPRA.
Sembilan Rancangan Qanun yang akan diselesaikan itu adalah Rancangan Qanun Wali Nanggroe, Rancangan Qanun Rencana tata Ruang Wilayah (RTRW), Rancangan Qanun Rencana Pembangunan jangka Panjang (RPJP), Peruibagan Qanun Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tatacara Pengalokasian Bagi Hasil migas dan Pengelolaannya, Rancangan Qanun Penyidik Pegawai Negeri Sipil, Rancangan Qanun Pinjaman Hibah Kepada Pemerinah Aceh dan Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota, Rancangan Qanun Rencana Pembangunan Jangka Menengah, dan Rancangan Qanun Penyertaan Modal Aceh Pada Persoroan Terbatans Bank Pengkreditan Rakyat.
Dalam hal ini Pimpinan Fraksi Partai Aceh, kata Muharuddin, akan melakukan rapat internal dengan anggota fraksi untuk menentukan nama-nama yang akan ditugaskan sebagai perwakilan tim yang akan membahas qanun-qanun tersebut. “Fraksi Partai Aceh menghrapkan pada bulan ini sudsah ada titik terang nama-nama anggota dan program kerja pansus, agar pada bulan Juni sudah bisa membahas kesembilan qanun tersebut,” ujar Muharuddin.
Bagi seluruh anggota Fraksi Partai Aceh, Muharuddin menegaskan, untuk tidak ada yang melakukan kunjunagn kerja dan tugas keluar daerah, keculi bagi yang tidak dapat menggantikan kegiatannya tersebut dengan orang lain. “Semua harus fokus untuk menyelesaikan qanun-qanun ini. Setelah selesai qanun-qanun tersebut, maka Fraksi Partai Aceh akan berupaya untuk segera menyelesaikan Qanun Identitas Aceh yakni tentang Lambang, Hymne, dan Bendera Aceh.
Muharuddin menambahkan, dengan adanya qanun-qanun tersebut maka akan menjadi pedoman dan aturan di pemerintahan dan masyarakat, seperti qanun yang mengatur tentang tugas dan wewenang Wali Naggroe.
Sumber: http://harian-aceh.com