Event Pemerintah Aceh 2014

Sejarah Tgk Umar

Teuku Umar (Meulaboh, 1854 - Meulaboh, 11 Februari 1899) adalah pahlawan kemerdekaan Indonesia yang berjuang dengan cara berpura-pura bekerjasama dengan Belanda. Ia melawan Belanda ketika telah mengumpulkan senjata dan uang yang cukup banyak.

Teuku Umar dilahirkan di Meulaboh Aceh Barat pada tahun 1854, adalah anak seorang Uleebalang bernama Teuku Achmad Mahmud dari perkawinan dengan adik perempuan Raja Meulaboh. Umar mempunyai dua orang saudara perempuan dan tiga saudara laki-laki.


Nenek moyang Umar Datuk Makudum Sati berasal dari Minangkabau. Salah seorang keturunan Datuk Makudum Sati pernah berjasa terhadap Sultan Aceh, yang pada waktu itu terancam oleh seorang Panglima Sagi yang ingin merebut kekuasaannya. Berkat jasanya tersebut, orang itu diangkat menjadi Uleebalang VI Mukim dengan gelar Teuku Nan Ranceh. Teuku Nan Ranceh mempunyai dua orang putra yaitu Nanta Setia dan Ahmad Mahmud. Sepeninggal Teuku Nan Ranceh, Nanta Setia menggantikan kedudukan ayahnya sebagai Uleebalang VI Mukim. la mempunyai anak perempuan bernama Cut Nyak Dhien.
Teuku Umar dan pengikutnya

Teuku Umar dari kecil dikenal sebagai anak yang cerdas, pemberani, dan kadang suka berkelahi dengan teman-teman sebayanya. Ia juga memiliki sifat yang keras dan pantang menyerah dalam menghadapi segala persoalan. Teuku Umar tidak pernah mendapakan pendidikan formal. Meski demikian, ia mampu menjadi seorang pemimpin yang kuat, cerdas , dan pemberani.

Ketika perang Aceh meletus pada 1873 Teuku Umar ikut serta berjuang bersama pejuang-pejuang Aceh lainnya, umurnya baru menginjak 19 tahun. Mulanya ia berjuang di kampungnya sendiri, kemudian dilanjutkan ke Aceh Barat. Pada umur yang masih muda ini, Teuku Umar sudah diangkat sebagai keuchik gampong (kepala desa) di daerah Daya Meulaboh.

Pada usia 20 tahun, Teuku Umar menikah dengan Nyak Sofiah, anak Uleebalang Glumpang. Untuk meningkatkan derajat dirinya, Teuku Umar kemudian menikah lagi dengan Nyak Malighai, puteri dari Panglima Sagi XXV Mukim.

Pada tahun 1880, Teuku Umar menikahi janda Cut Nyak Dhien, puteri pamannya Teuku Nanta Setia. Suami Cut Nya Dien, yaitu Teuku Ibrahim Lamnga meninggal dunia pada Juni 1878 dalam peperangan melawan Belanda di Gle Tarun. Keduanya kemudian berjuang bersama melancarkan serangan terhadap pos-pos Belanda.

Teuku Umar kemudian mencari strategi untuk mendapatkan senjata dari pihak Belanda. Akhirnya, Teuku Umar berpura-pura menjadi antek Belanda. Belanda berdamai dengan pasukan Teuku Umar pada tahun 1883. Gubernur Van Teijn pada saat itu juga bermaksud memanfaatkan Teuku Umar sebagai cara untuk merebut hati rakyat Aceh. Teuku Umar kemudian masuk dinas militer[4].
Ketika bergabung dengan Belanda, Teuku Umar menundukkan pos-pos pertahanan Aceh, hal tersebut dilakukan Teuku Umar secara pura-pura untuk mengelabuhi Belanda agar Teuku Umar diberi peran yang lebih besar. Taktik tersebut berhasil, sebagai kompensasi atas keberhasilannya itu, pemintaan Teuku Umar untuk menambah 17 orang panglima dan 120 orang prajurit, termasuk seorang Pang Laot (panglima Laut]) sebagai tangan kanannya, dikabulkan.








HIMIPOL UNIMAL Berduka Atas Jatuhnya Sukhoi

HIMIPOL UNIMAL - Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Malikussaleh (HIMIPOL UNIMAL) turut berduka citas atas jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Jawa Barat.

Pesawat baru Sukhoi Super Jet 100 Milik Perusahaan Rusia yang akan ditawarkan kepada perusahaan-perusahaan penerbangan Indonesia. Ternyata pada penerbangan perdananya, pesawat tersebut jatuh dengan wembawakan 50 penumpang SSJ 100 yang bersal dari 5 orang wartawan dan 45 orang penumpang sebagai undangan perdana untuk percobaan penerbangan Sukhoi di Indonesia.

Operasi pencarian telah dilakukan Badan Search and Rescue Nasional sejak pesawat hilang kemarin sore sekitar pukul 15.00 WIB. Titik koordinat sudah diketahui dan semua upaya dilakukan untuk mencapai lokasi kecelakaan guna mengevakuasi para korban.

Dari dugaan sementara penyebab kecelakaan adalah karena faktor cuaca. Kawasan sekitar Gunung Salak cuacanya sering berubah cepat. Ketika cuaca memburuk, maka kondisinya sangat menyulitkan bagi penerbangan.

Kita, manusia, memang tidak bisa melawan takdir. Ketika suratan takdir sudah dituliskan, maka tidak ada seorang pun yang bisa menghindar. Itu sudah merupakan hak Yang Maha Kuasa dan Ia sudah menetapkan takdir dari setiap kita.

Kita tentunya ikut berduka atas musibah yang dialami para penumpang SSJ 100. Semua pihak sangat terpukul oleh kejadian yang mengenaskan ini.

Sementara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah memerintahkan dilakukan operasi pencarian semaksimal mungkin. Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev sudah meminta dilakukan penyelidikan yang mendalam atas kasus ini.

Semua pihak tentunya harus belajar dari pengalaman pahit ini. Musibah yang terjadi harus membuat kita mampu mengambil hikmah. Hanya dengan itulah maka kita akan mampu menapaki kehidupan yang lebih berarti.

Informasi jatuhnya pesawat Sukhoi dari berbagai sumber

Korps Marinir TNI AL Latihan Bersama Marinir Amerika

Asisten Operasi Komandan Korps Marinir Kolonel (Mar) Kasirun Situmorang mewakili Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) M. Alfan Baharudin secara resmi membuka Latihan Bersama Korps Marinir TNI AL dengan Marinir Amerika (USMC), di Markas Batalyon Infanteri-5 Marinir, Ujung, Surabaya, Kamis (10/5).




Latihan Bersama Korps Marinir TNI AL dengan Marinir Amerika (USMC) dengan sandi Marine Air Ground Task Force - Tactical Warfare Simulation (MTWS) ini akan berlangsung hingga 16 Mei 2012.

Dalam amanatnya yang dibacakan Asops Dankormar, Komandan Korps Marinir mengatakan, kegiatan ini merupakan latihan bersama antara Indonesia dan Amerika Serikat yang dilaksanakan untuk menangani akibat bencana alam guna meningkatkan kerjasama militer kedua Negara dengan menyelenggarakan Operasi Militer Selain Perang dalam bentuk Gladi Posko.

Selain itu Komandan Korps Marinir mengharapkan agar peserta latihan dapat membangun rasa hormat antar sesama peserta latihan dan menjaga hubungan baik berdasar persaudaraan prajurit Marinir (Marines Brotherhood), disamping itu juga agar latihan ini bisa meningkatkan hubungan baik antar kedua Negara, khususnya Korps Marinir TNI AL dan Marinir Amerika (USMC).

Turut hadir dalam kesempatan itu Paban 3 Lat Sopsal Kolonel Laut (P) Aan Kurnia, Atase Marinir Amerika untuk Indonesia Ltk Marine Avila, Danbrigif-1 Mar Kolonel (Mar) Wurjanto, Danmenart-1 Mar Kolonel (Mar) Markos, Danmenkav-1 Mar Kolonel Marinir Sarjito, Asops Pasmar-1 Kolonel (Mar) Y. Rudi Sulistiyanto, Asintel Pasmar-1 Letkol (Mar) Widodo, dan para Komandan Satlak di jajaran Pasmar-1.