Event Pemerintah Aceh 2014

Massa Front Rakyat Bersatu Demo Kejari Kutacane

Massa pendukung enam kandidat bupati/wakil bupati Aceh Tenggara yang menamakan diri Front Rakyat Bersatu (FRB) melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kutacane, Selasa (10/7/2012).

Mereka mempertanyakan perkembangan kasus sekaligus menuntut pihak kejaksaan mengusut tuntas kasus dugaan money politics (politik uang) yang dilakukan oleh salah satu kandidat yang bertarung pada Pilkada 2 Juli 2012 lalu.

Aksi demonstrasi massa enam kandidat (kecuali kandidat nomor urut 2) ini, dimulai dari pelataran parkir Stadion Haji Syahadat Kutacane, Kecamatan Babussalam. Setelah berkumpul dan berorasi sejenak, demonstran bergerak ke Kantor Kejari Kutacane dengan berjalan kaki sambil berorasi dengan mempergunakan megaphone (alat pengeras suara).

Kedatangan para demonstrans di Kantor Kejari Kutacane diterima oleh Kasi Pidum Kejari Kutacane, Edi Samrah Limbong. Koordinator aksi, Kasri Selian, dalam orasinya meminta kepada aparat Kejaksaan Negeri Kutacane agar segera menuntaskan kasus dugaan pelanggaran pilkada, agar semua kasus pelanggaran itu bisa secepatnya dilimpahkan ke Pengadilan Negeri (PN) Kutacane.

Selain itu, mereka juga meminta agar penyelenggara pilkada menghentikan seluruh tahapan pilkada, termasuk rekapitulasi suara di tingkat kecamatan, hingga ada keputusan pengadilan dan selesainya pengusutan semua kasus pelanggaran yang terjadi. Massa membubarkan diri pada pukul 14.00 WIB dengan tertib di bawah pengawalan aparat Polres Agara.

Berdasarkan catatan Serambi (Tribun Network), Panitia Pengawas Pemilihan (Panwas) Aceh Tenggara, setidaknya menerima 41 laporan dugaan pelanggaran terkait pilkada. Laporan-laporan dengan tuduhan dilakukan oleh salah satu dari tujuh pasangan kandidat bupati/wakil bupati Agara, mulai masuk ke Panwas sejak hari pemungutan suara, 2 Juli lalu.

Ketua Panwas Agara, Junianto Siahaan SE, Senin (9/7/2012) mengatakan, dari 41 kasus tersebut, kata Junianto, sebanyak enam kasus diantaranya telah selesai diselidiki oleh Panwas dan telah dilimpahkan ke Polres Agara. Namun, hanya satu yang diterima pihak Penyidik Polres Agara, sedangkan lima lainnya ditolak dengan alasan berkas tidak lengkap.
 
Sementara rapat pleno KIP, Kamis (5/7/2012) lalu, memutuskan penundaan sementara tahapan rekapitulasi penghitungan suara, hingga selesainya proses hukum (terkait pelanggaran pilkada) di pengadilan. [tribunnews]

"Konflik Papua Lebih Dulu dari Aceh"

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla terbukti mampu menjadi mediator dalam penyelesaian masalah di beberapa wilayah konflik yang ada di Indonesia. Pria yang sering dipanggil JK ini telah sukses menyelesaikan konflik berkepanjangan yang terjadi di Poso dan Aceh.

Atas dasar pengalaman JK tersebut, belakangan sangat santer kabar bahwa Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini diharapkan bersedia untuk menjadi mediator dalam penyelesaian konflik berkepanjangan di Papua.

Namun saat dimintai keterangan oleh wartawan terkait hal tersebut, JK tidak menyatakan dengan tegas kesediaannya. Dia turut prihatin atas banyaknya aksi teror yang disertai konflik di bumi Cendrawasih tersebut.

"Sebenarnya masalah Papua itu lebih duluan dibandingkan Aceh," kata JK saat berbincang dengan wartawan di kediamannya di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (11/07/2012).

JK menyarankan agar pemerintah mampu memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Yakni dengan menerapkan program-program yang dapat berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua.

"Masalah di situ (Papua) sebenarnya bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat cara yang lebih produktif," tegas JK. [okezone]

Iran: Musuh Lebih Takut Kebangkitan Islam Ketimbang Nuklir

Iran: Musuh Lebih Takut Kebangkitan Islam Ketimbang Nuklir
[Saeed Jalili]
Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Saeed Jalili mengatakan musuh-musuh Republik Islam Iran khawatir dan takut akan gelombang Kebangkitan Islam dan bukan senjata nuklir Iran.

"Kebangkitan Islam lah yang mengkhawatirkan musuh, bukan senjata nuklir," kata Jalili dalam pertemuan Senin dengan ketua parlemen Tunisiaal-Nahda, al-Sahbi Atiq, Selasa (10/7).

Dia juga menggambarkan revolusi Tunisia sebagai munculnya gerakan kebangkitan Islam di Timur Tengah dan Afrika Utara yang mencemaskan kekuasaan hegemonik. Dia menambahkan bahwa umat Islam dapat memanfaatkan 'pemikiran Islam untuk mencapai semua tujuan mereka, "termasuk pembebasan Pale
stina dan al-Quds (Yerusalem).

Mengacu pada hasil dari gerakan Kebangkitan Islam di dunia Arab, ia lebih lanjut menyatakan bahwa pemberontakan tersebut disajikan sebagai "awal perwujudan prinsip-prinsip yang dipegang negara-negara Muslim, dan membawa perlawanan efektif terhadap agresi rezim Zionis (Israel).

Pejabat tinggi keamanan nasional Iran lebih lanjut menggarisbawahi pentingnya persatuan Muslim dan menegaskan bahwa kapasitas yang ada dalam dunia Muslim secara efektif meningkatkan perjuangan mereka melawan skema kekuatan hegemonik.

Sementara itu, anggota parlemen Tunisia menyoroti peran gerakan Kebangkitan Islam di emansipasi bangsa-bangsa Muslim di kawasan itu, menekankan bahwa "kehormatan terbesar dari Revolusi Islam di Iran adalah bahwa ia berfungsi sebagai pemimpin dalam pemberontakan daerah terhadap kekuatan global dan dari sudut pandang kita, semua revolusi daerah berhutang budi dari Revolusi Islam di Iran dan kepemimpinannya.

Legislator Tunisia juga mengetuk plot musuh terhadap negara-negara Muslim, mengatakan bahwa mereka takut akan demokrasi yang sebenarnya dan juga mengkhawatirkan gerakan perlawanan dan pemikiran Islam. ROL

22 Juta Orang Eropa Terancam Nganggur

LONDON - Zona Euro terancam kehilangan pertumbuhan lapangan pekerjaan hingga 4,5 juta dalam empat tahun ke depan jika tidak ada langkah-langkah penghematan. Hal itu diprediksi membuat pengangguran meningkat hingga 22 juta orang di 17 negara.

Organisasi Buruh Internasional (ILO) mengatakan zona Euro butuh kebijakan terpadu untuk penghematan sehingga dapat menciptakan lowongan pekerjaan. Selain itu, ILO memeringatkan  kesulitan tidak hanya akan melanda zona Euro tapi juga merambat ke ekonomi global.

Dalam laporan ILO terbaru, 17 negara di zona Euro akan mengalami kesulitan dalam mengatasi pengangguran. Masalah itu tidak hanya akan melanda negara-negara yang saat ini tengah dilanda krisis utang, tapi juga merambat ke negara-negara sehat.

“Krisis ekonomi akan semakin dalam dan masalah pengangguran tidak akan terselesaikan, kecuali ada  target terukur yang diambil untuk meningkatkan investasi ekonomi riil, “ ujar Direktur Jendral ILO, Juan Somavia.

Dalam laporan ILO disebutkan konsekuensi jangka panjang dari langkah penghematan akan dirasakan generasi muda. Meskipun, dalam laporan itu dikatakan pengangguran yang terjadi saat ini belum terlalu parah. Hal ini disebabkan sebagian perusahaan masih menahan tenaga kerja mereka dengan harapan kondisi ekonomi akan segera membaik. “Jika harapan mereka tidak terwujud, lapangan pekerjaan tidak akan berkelanjutan dan berdampak pada pengangguran yang signifikan, “ tulis laporan tersebut.

Sejumlah rekomendasi yang diberikan ILO untuk ancaman tenaga kerja tersebut antara lain adanya dukungan dalam sistem keuangan dengan dimulainya kembali pinjaman untuk usaha kecil. Selain itu, ILO menilai perlu ada pelatihan untuk pengangguran dari generasi muda, disamping pemenuhan edukasi dan lapangan pekerjaan. Sistem pengupahan di zona Euro juga perlu dibedakan dengan menyesuaikan produktifitas masing-masing negara.

Tingkat pengangguran di zona Euro mencapai 11,1 persen pada Mei 2011. Jumlah pengangguran baru mencapai 17,56 juta orang, jumlah tertinggi sejak 1995. Spanyol memiliki tingkat pengangguran tertinggi di zona Euro dimana satu dari empat orang di-PHK. Tingkat pengangguran generasi muda zona Euro mencapai 22,6 persen, yang artinya 3,4 juta orang dengan umur kurang dari 25 tahun merupakan pengangguran. [ROL]