Turis naik becak | foto by aceh.tribunnews.com | |
Pemerintah Provinsi Aceh menargetkan dapat menarik 1,3 juta turis mancanegara dan domestik untuk berkunjung ke provinsi paling ujung pulau sumatra ini pada 2013.
Di sisi lain, wisatawan, baik dari dalam negeri, maupun turis asing, diharapkan tidak mengkhawatirkan syariat Islam yang menjadi salah satu aturan yang dijalankan di Serambi Mekah pada saat ini untuk berkunjung.
Di sisi lain, wisatawan, baik dari dalam negeri, maupun turis asing, diharapkan tidak mengkhawatirkan syariat Islam yang menjadi salah satu aturan yang dijalankan di Serambi Mekah pada saat ini untuk berkunjung.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh Rasyidah M. Dallah mengatakan untuk mencapai target itu, pihaknya berencana meluncurkan program Tahun Kunjungan Wisata 2013 (Visit Aceh Year 2013) pada November tahun ini.
“Peluncuran akan dilakukan di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta. Arus kunjungan wisatawan pada 2013 kami targetkan ada peningkatan menjadi 1,3 juta orang,” jelas Rasyidah pada Dinner Gathering di Hermes Palace Hotel Banda Aceh, Selasa (4/7) malam.
Angka ini, ujarnya, naik dari target pada 2012 yang ditetapkan sebanyak 1,1 juta orang. Rasyidah mengatakan dirinya meyakini target ini akan tercapai jika mengacu kepada pertumbuhan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Aceh selama 2 tahun terakhir.
Dia menyebutkan pada 2008, jumlah turis dari luar negeri ke Aceh mencapai 17.282 orang, sedangkan wisatawan dalam negeri mencapai 710.890 orang. Pada 2011, naik menjadi 28.053 wisatawan asing dan 959.545 wisatawan domestik.
Dengan begitu, paparnya, sejak 2008 hingga tahun lalu, jumlah pengunjung wisata ke Aceh melonjak 27%. Peningkatan ini, cukup positif mengingat Aceh selama ini lebih dikenal sebagai daerah konflik dan sedang melakukan proses pemulihan akibat bencana tsunami.
Lebih jauh, dia menyebutkan dalam Visit Aceh Year 2013, pihaknya juga akan terus meningkatkan fasilitas penunjang wisata. Ada 808 obyek wisata yang layak dikunjungi di provinsi ini, mulai dari wisata pantai, situs sejarah, situs tsunami, hingga wisata agama.
“Namun, selama ini belum tertata dengan baik, ke depan ini harus dikelola secara professional,” tambahnya.
Syariat Islam
Pada kesempatan yang sama, Rasyidah mengajak wisawatan untuk tidak perlu takut berkunjung ke Aceh. Syariat Islam yang diberlakukan di daerah ini, sebut Rasyidah, tidak akan menghambat sektor pariwisata.
“Aceh adalah daerah kunjungan wisata yang aman dan nyaman bagi wisatawan,” jelasnya.
Dukungan serupa juga dikemukakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Aceh. Khalidin dari instansi tersebut memberikan garansi bahwa pelaksanaan syariat Islam di Aceh tidak akan mengganggu sektor pariwisata.
“WH [Wilayatul Hisbah atau Polisi Syariat] tidak akan menghambat, wisata merupakan salah satu sektor yang bisa mendatangkan PAD [pendapatan asli daerah],” ujarnya.
Sementara itu, General Manager Hermes Palace Hotel Banda Aceh Oktowandi menyebutkan, pihaknya siap mendukung program Visit Aceh Year 2012 dengan menjadikan sejumlah situs-situs wisata di provinsi ini menjadi paket yang menarik.
“Kami akan mengemas paket wisata, seperti mengunjungi situs tsunami dan paket wisata islami. Kami berharap visit Aceh ini akan berhasil,” jelas Oktowandi.
“Peluncuran akan dilakukan di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta. Arus kunjungan wisatawan pada 2013 kami targetkan ada peningkatan menjadi 1,3 juta orang,” jelas Rasyidah pada Dinner Gathering di Hermes Palace Hotel Banda Aceh, Selasa (4/7) malam.
Angka ini, ujarnya, naik dari target pada 2012 yang ditetapkan sebanyak 1,1 juta orang. Rasyidah mengatakan dirinya meyakini target ini akan tercapai jika mengacu kepada pertumbuhan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Aceh selama 2 tahun terakhir.
Dia menyebutkan pada 2008, jumlah turis dari luar negeri ke Aceh mencapai 17.282 orang, sedangkan wisatawan dalam negeri mencapai 710.890 orang. Pada 2011, naik menjadi 28.053 wisatawan asing dan 959.545 wisatawan domestik.
Dengan begitu, paparnya, sejak 2008 hingga tahun lalu, jumlah pengunjung wisata ke Aceh melonjak 27%. Peningkatan ini, cukup positif mengingat Aceh selama ini lebih dikenal sebagai daerah konflik dan sedang melakukan proses pemulihan akibat bencana tsunami.
Lebih jauh, dia menyebutkan dalam Visit Aceh Year 2013, pihaknya juga akan terus meningkatkan fasilitas penunjang wisata. Ada 808 obyek wisata yang layak dikunjungi di provinsi ini, mulai dari wisata pantai, situs sejarah, situs tsunami, hingga wisata agama.
“Namun, selama ini belum tertata dengan baik, ke depan ini harus dikelola secara professional,” tambahnya.
Syariat Islam
Pada kesempatan yang sama, Rasyidah mengajak wisawatan untuk tidak perlu takut berkunjung ke Aceh. Syariat Islam yang diberlakukan di daerah ini, sebut Rasyidah, tidak akan menghambat sektor pariwisata.
“Aceh adalah daerah kunjungan wisata yang aman dan nyaman bagi wisatawan,” jelasnya.
Dukungan serupa juga dikemukakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Aceh. Khalidin dari instansi tersebut memberikan garansi bahwa pelaksanaan syariat Islam di Aceh tidak akan mengganggu sektor pariwisata.
“WH [Wilayatul Hisbah atau Polisi Syariat] tidak akan menghambat, wisata merupakan salah satu sektor yang bisa mendatangkan PAD [pendapatan asli daerah],” ujarnya.
Sementara itu, General Manager Hermes Palace Hotel Banda Aceh Oktowandi menyebutkan, pihaknya siap mendukung program Visit Aceh Year 2012 dengan menjadikan sejumlah situs-situs wisata di provinsi ini menjadi paket yang menarik.
“Kami akan mengemas paket wisata, seperti mengunjungi situs tsunami dan paket wisata islami. Kami berharap visit Aceh ini akan berhasil,” jelas Oktowandi.
Editor: Safrizal
Sumber: bisnis.com
Tidak ada komentar: