Rumah adat Aceh milik pahlawan wanita nasional ini menjadi tempat inspirirasi warga selama hari raya Idul Fitri 1433 Hijrah, dimana dari hari pertama lebaran sampai dengan hari ketiga lebaran rumah milik Cut Nyak Meutia atau biasa disebut dengan nama Cut Meutia ini selalu ramai di kunjungi warga.
Warga yang datang ke rumah Cut Meutia mulai dari anak-anak, remaja sampai orang tua, namun sayangnya mereka tidak mendapat pelayanan yang baik sebagaimana tamu datang ke rumah pada hari lebaran, mengingat Cut Meutia sudah mangkat pada 25 Oktober 1910 yang lalu akibat kenak peluru serdadu belanda yang di kepung di Hulu Sungai Peutoe, maka tamu yang datang terpaksa membawa makanan dan minuman sendiri.
Di dalam rumah Cut Meutia kita dapat melihat foto-foto tentang beliau yang di pasang di dinding rumah, adanya rapa’i dan di luar rumah kita juga dapat melihat kröeng (tempat penampungan padi tradisional), jingki (alat penumbuk tepung/padi tradisional), pos jaga pengawal Cut Meutia, balai, serta monument yang menceritakan tentang kepahlawanan beliau.
Editor: Safrizal
Foto dokumen oleh Safrizal
Tidak ada komentar: