Tim Koalisi Penyelamat Rawa Tripa (TKPRT) dan Research Center for Climate Change Universitas Indonesia (RCCC UI), menyelenggarakan Diskusi Rawa Tripa pada Selasa (24/04). Diskusi yang dihadiri oleh para ahli dan pemerhati lingkungan ini bertempat di Ruang rapat 5 C Perpustakaan Pusat UI. Konversi hutan rawa gambut oleh beberapa perusahaan ‘nakal’, dampak konversi hutan pada ekosistem, dan masyarakat serta lingkungan menjadi topik utama diskusi.
Diskusi diawali dengan presentasi-presentasi mengenai kronologi perusakan yang terjadi, sejarah kehancuran Rawa Tripa, hingga UU mengenai Tata Ruang, Perkebunan dan Perijinan terkait perijinan perusahaan yang dianggap menyalahi aturan. Presentasi dibawakan oleh ahli yang berpengalaman di lapangan, salah satunya Ian Singleton (Direktur Sumatran Orangutan Conservation Program). Setelah presentasi mengenai fakta-fakta yang terjadi di hutan rawa gambut Tripa, dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipimpin oleh aktivis WALHI Jakarta yakni Muhammad Teguh Surya.
Maraknya investasi pada perkebunan sawit mendorong beberapa perusahaan mencari lahan untuk penanaman sawit. Lokasi hutan rawa gambut Tripa menjadi salah satu target untuk penanaman kelapa sawit. Pembukaan hutan rawa gambut Tripa yang dilakukan oleh beberapa oknum perusahaan sawit membuat ekosistem sekitar rusak dan menimbulkan dampak negatif bagi satwa penghuni seperti orangutan. Tak hanya itu, pengeringan wilayah hutan rawa gambut Tripa yang dilakukan secara sengaja juga menjadikan warga sekitar kekurangan air bersih. Dapat disimpulkan bahwa pembukaan lahan oleh para perusahaan sawit di hutan rawa gambut Tripa telah menggangu ekosistem dan merusak habitat para satwa.
Sumber: http://www.ui.ac.id
Tidak ada komentar: