Demonstran bakar diri di Israel pekan lalu (REUTERS/ Ben Kelmer) |
Sebagaimana diberitakan Reuters, pelaku bakar diri itu adalah veteran perang Israel yang mengalami lumpuh pada kedua kakinya. Menurut polisi dan tim medis, pria yang tidak disebutkan namanya ini mengalami luka bakar 80 persen, atau hampir sekujur tubuhnya.
Belum diketahui dengan pasti motif bakar diri pria berusia 50 tahunan ini. Namun, kawannya di organisasi veteran cacat Israel mengatakan bahwa kemungkinan alasannya adalah kesulitan ekonomi. "Dia punya kisah yang memilukan. Keadaan emosi dan ekonominya tidaklah mudah," kata Dudi Gilboa, kawan pria tersebut.
Kepada Israel Radio, Gilboa mengatakan bahwa dia dan pelaku tengah memperjuangkan rehabilitasi dan bantuan ekonomi bagi veteran cacat. Namun, belum terwujud hingga saat ini. "Kami telah kehilangan kawan di medan perang, kami tidak ingin kehilangan lagi dengan cara ini," kata Gilboa.
Sebelumnya, peristiwa bakar diri juga dilakukan oleh pria di negara zionis tersebut. Pria bernama Moshe Silman pekan lalu membakar dirinya pada sebuah demonstrasi memprotes kenaikan harga perumahan dan bahan makanan.
Belum diketahui dengan pasti motif bakar diri pria berusia 50 tahunan ini. Namun, kawannya di organisasi veteran cacat Israel mengatakan bahwa kemungkinan alasannya adalah kesulitan ekonomi. "Dia punya kisah yang memilukan. Keadaan emosi dan ekonominya tidaklah mudah," kata Dudi Gilboa, kawan pria tersebut.
Kepada Israel Radio, Gilboa mengatakan bahwa dia dan pelaku tengah memperjuangkan rehabilitasi dan bantuan ekonomi bagi veteran cacat. Namun, belum terwujud hingga saat ini. "Kami telah kehilangan kawan di medan perang, kami tidak ingin kehilangan lagi dengan cara ini," kata Gilboa.
Sebelumnya, peristiwa bakar diri juga dilakukan oleh pria di negara zionis tersebut. Pria bernama Moshe Silman pekan lalu membakar dirinya pada sebuah demonstrasi memprotes kenaikan harga perumahan dan bahan makanan.
Silman, 57, kemudian meninggal akibat luka bakar yang parah pada Jumat lalu. Kematiannya menuai kecaman dari rakyat Israel mengenai tingginya harga di negara tersebut. Publik Israel menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu lebih mementingkan rakyat kaya ketimbang yang miskin.
Sumber: VIVAnews
Tidak ada komentar: