[Prof Nawawiy Loebis] |
Koordinator Kopertis Wilayah I Sumut-Aceh Prof Nawawiy Loebis
mengatakan 200 mahasiswa dari 24 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di
lingkungan Kopertis Wilayah I menerima beasiswa pendidikan untuk
mahasiswa miskin (bidik misi).
“Kuota pemberian beasiswa bidik misi itu ditentukan dengan populasi
masyarakat miskin yang ada di setiap daerah untuk mendapatkan kesempatan
pendidikan tinggi sekaligus untuk menepis anggapan pendidikan itu hanya
untuk orang kaya semata,” katanya di Medan pada hari Rabu (29/8) sebagaimana di kabarkan harianterbit.com.
Seperti di lansir Antara, ia mengakui bahwa kuota yang ditetapkan
Kemdikbud tersebut terhitung sangat kecil, baik dari jumlah PTS yang ada
di Sumut dan Aceh maupun mahasiswa, karena pemerintah lebih memfokuskan
kepada program-program studi percepatan pembangunan.
Sesuai arahan Mendikbud, lanjut dia, selain harus dipilih program
studi strategis, mulai dari teknik, sains dan pertanian atau agrobisnis,
serta akuntansi yang kelihatannya mahasiswanya makin berkurang, juga
PTS tersebut harus memiliki akreditasi yang baik.
Tingkat kemiskinan di daerah tertentu katanya juga menjadi
pertimbangan, agar yang tidak berkemampuan ekonomi tidak memikirkan
jauh-jauh perguruan tingginya. “Jadi kita lihat tingkat kemiskinan di
lokasi itu dengan menyelaraskan antara tingkat kemiskinan dan
ketersediaan program studi di daerah tersebut untuk menentukan
kuotanya,” katanya.
Jika dilihat dari jumlah PTS yang ada di Sumut dan Aceh hingga
mencapai 300-an dengan jumlah mahasiswa hingga mencapai jutaan orang,
menurut dia kuota yang diberikan itu sangat minim sekali. Karena itu dia
berharap akan ada penambahan lagi dari Kemdikbud.
Sumber: harianterbit.com
Tidak ada komentar: